"Sampai tahun (2013) lalu Kementerian Perumahan Rakyat sudah membangun 529 Rusunawa pondok pesantren. Saya minta doa serta dukungan dari kalangan Ponpes agar sebelum berakhir masa jabatan bisa bertambah sekitar 400 Rusunawa lagi supaya bisa jadi 999 Rusunawa," kata Menpera dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, pembangunan Rusunawa bagi ponpes merupakan hal yang penting karena selain menjadi lembaga pendidikan agama, ponpes juga sangat berpengaruh dalam perjuangan Republik Indonesia sebagai negara yang bebas dari penjajahan Belanda.
Sampai saat ini, ujar dia, ponpes tetap menjadi tempat perjuangan para kiai untuk mencerdaskan bangsa melalui pendidikan agama para santri.
"Tentunya Pemerintah juga berkewajiban membantu Ponpes untuk meningkatkan kualitas pendidikannya," kata Menpera.
Sebelumnya, Menteri Perumahan Rakyat menggalakkan pembangunan sarana mandi, cuci dan kakus (MCK) komunal untuk kalangan pondok pesantren dan masyarakat yang tinggal di sekitar pondok agar dapat hidup lebih sehat.
"Kementerian Perumahan Rakyat saat ini memiliki program pembangunan MCK komunal untuk pondok pesantren dan masyarakat yang menerima bantuan bedah rumah sehingga para santri dan lingkungan sekitarnya bisa hidup lebih sehat dan teratur," kata Djan Faridz.
Menurut Djan, pondok pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan yang perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah baik pusat maupun daerah.
Pasalnya, ujar dia, dari lingkungan Ponpes telah banyak menghasilkan generasi muda serta tokoh-tokoh yang berperan penting dalam perjalanan pembangunan bangsa.
Berdasarkan data yang dimiliki Kemenpera, saat ini jumlah Ponpes di seluruh Indonesia mencapai angka 27.000 pondok dengan jumlah santri dan santriwati 3,4 juta siswa.
Sedangkan pada tahun 2013, jumlah MCK Komunal yang dibangun oleh Deputi Bidang Pengembangan Kawasan Kemenpera yang juga menjadi bagian program Bantuan Stimulan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (BSPK) mencapai angka 1.900 unit dengan berbagai ukuran.
(M040/R010)
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014