Program bank sampah pencegah banjir diluncurkan

10 Maret 2014 22:20 WIB
Program bank sampah pencegah banjir diluncurkan
ilustrasi Sejumlah anak menabung sampah plastik di Bank Sampah Lakmus, Kecamatan Maluk, Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, NTB, Rabu (27/2). Bank sampah yang berdiri sejak September 2012 tersebut saat ini baru memiliki anggota sebanyak 300 orang dan 10 kelompok dari 3 Kecamatan dengan omzet satu ton sampah perbulan. (ANTARA/Ahmad Subaidi)

Aspek pengelolaan sampah dinilai sebagai salah satu hal yang paling penting untuk dibenahi untuk mencegah terjadinya banjir,"

Jakarta (ANTARA News) - Indonesia Global Compact Network (IGCN) bersama Wahana Visi Indonesia meluncurkan program bank sampah masyarakat guna mencegah banjir di Ibukota Jakarta.

"Aspek pengelolaan sampah dinilai sebagai salah satu hal yang paling penting untuk dibenahi untuk mencegah terjadinya banjir," kata Presiden IGCN Junardy melalui siaran pers di Jakarta, Senin.

Dia menjelaskan, didukung sejumlah perusahaan swasta program percontohan telah dilakukan di dua RW di Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara.

Program Bank Sampah ini dilakukan dalam beberapa fase yaitu koordinasi dan sosialisasi program, seleksi dan pelatihan pengelola, persiapan infrastruktur, uji coba bank sampah, pelatihan masyarakat, peresmian, monitoring dan evaluasi.

"Setelah melalui beberapa pelatihan dan tahapan diatas diharapkan masyarakat dapat melakukan pemilahan sampah rumah tangga sehingga sampah dapat melalui proses daur ulang atau proses composting tergantung jenis sampah," katanya.

Dengan begitu masyarakat dapat menikmati tambahan pendapatan dari hasil pengelolaan sampah tersebut.

Librian Angraeni, Program Manager Asia Pulp and Paper (APP) dan juga Ketua Indonesia Water Mandate Working Group (IWM WG) program bertujuan agar masyarakat dapat mengelola sampah di lingkungannya secara terpadu.

Dengan berjalannya program ini, diharapkan sekitar 7.000 penduduk RW 12 dan 13 Kelurahan Penjaringan bisa merasakan manfaat positifnya, serta menjadi percontohan bagi kawasan-kawasan yang lain.

Program Bank Sampah tambah dia, merupakan salah satu pilar dari besaran program sanitasi total berbasis masyarakat untuk menanggapi permasalahan air, yakni salah satunya dengan cara mengolah sampah yang mencemari sumber air.

Upaya ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas air sekaligus mengurangi bencana banjir di area Penjaringan. Mekanisme gotong royong dalam menanggulangi masalah air merupakan hal yang penting.(*)



Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014