Gubernur Sumbar minta warga gunakan masker

13 Maret 2014 20:00 WIB
Gubernur Sumbar minta warga gunakan masker
Tanggap Darurat Kabut Asap Kabut asap semakin tebal menyelimuti kota di Jl Bypass, Padang, Sumbar, Kamis (13/3). Pemprov Sumbar lewat surat Gubernur memberlakukan tanggap darurat kabut asap karena kualitas udara semakin mengkhawatirkan dan telah menimbulkan dampak negatif terhadap aktivitas masyarakat setempat dengan imbauan mengurangi aktivitas di luar rumah dan terutama bagi anak-anak. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra) ()

Kita meminta masyarakat agar selalu menggunakan masker, terutama saat beraktivitas di luar ruangan, mengingat kondisi udara di beberapa daerah di Sumbar sudah mengganggu kesehatan,"

Padang (ANTARA News) - Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, meminta warga masyarakat menggunakan masker guna melindungi kesehatan dari bahaya kabut asap yang semakin pekat terutama di delapan kabupaten dan kota.

"Kita meminta masyarakat agar selalu menggunakan masker, terutama saat beraktivitas di luar ruangan, mengingat kondisi udara di beberapa daerah di Sumbar sudah mengganggu kesehatan," kata Irwan di Padang, Kamis.

Penggunaan masker ditekankan gubernur sebab masih banyak warga masyarakat di Sumbar, khususnya di Kota Padang yang masih enggan menggunakan penyaring udara pernafasan itu.

Sebelumnya, ketersediaan masker di Dinas Kesehatan Sumbar, sempat habis, namun sekarang telah dapat ditanggulangi, kata gubernur. Sementara, mengingat harga satu masker juga tidak terlalu mahal, masyarakat dapat membeli langsung di pasaran.

Terkait kabut asap, Pemprov Sumbar telah memberlakukan tanggap darurat kabut asap diakibatkan kualitas udara semakin mengkhawatirkan di provinsi tersbut.

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padangpariaman, jarak pandang di sejumlah wilayah di Sumbar, berkisar 100-800 meter, akibat ketebalan kabut asap terus bertambah.

Kebijakan pemberlakuan status darurat kabut asap itu, mengingat kualitas udara di wilayah Sumbar kian memburuk, khususnya di delapan kabupaten dan kota.

Delapan kabupaten dan kota terparah yakni Kabupaten Limapuluh Kota, Pasaman Barat, Tanah Datar, Kota Payakumbuh, Bukittinggi, Padangpanjang, Padang dan Sawahlunto.

Akibat kabut asap yang semakin parah, beberapa daerah seperti Payakumbuh termasuk Kota Padang mengambil kebijakan untuk menghentikan sementara proses belajar mengajar siswa sekolah dasar.

"Hal itu dilakukan guna mengantisipasi dampak lebih buruk bagi kesehatan anak," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang, Indang Dewata.

Selain itu, pemerintah setempat akan melakukan shalat istisqa atau shalat meminta hujan, agar kondisi kabut asap dapat berkurang.

(KR-AGP/A013)

Pewarta: Agung Pambudi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014