Medan (ANTARA Newsntara)- PT Perusahaan Gas Negara Tbk SBU III Sumatera Bagian Utara menargetkan bisa menambah 600 sambungan baru gas untuk pelanggan rumah tangga di Sumatera Utara pada 2014.Target itu sejalan dengan program penambahan satu juta pelanggan secara nasional,"
"Target itu sejalan dengan program penambahan satu juta pelanggan secara nasional," kata General Manager PT PGN SBU I Sumatera Bagian Utara Yosviandri di Medan, Selasa.
Saat ini, jumlah pelanggan di Sumut tercatat 19.100 rumah tangga dan akan terus ditambah sejalan dengan komitmen perusahaan menyediakan energi untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Dia belum bisa menyebutkan lokasi mana saja penambahan pelanggan baru di Sumut itu dengan alasan masih dalam tahap perencanaan dan harus melalui pendataan akurat termasuk kesiapan ketersediaan gas itu sendiri.
Seluruh pelanggan rumah tangga itu tersebar di kawasan Martubung, Bumi Asri, Cemara Asri dan Perumnas Helvetia.
Dengan penambahan sambungan baru, diharapkan masyarakat Sumut khususnya Medan bisa menikmati bahan bakar gas bumi yang dipastikan biayanya lebih murah dibandingkan memakai elpiji (LPG).
Dia mencontohkan, kalau memakai gas bumi, setiap rumah tangga hanya membayar sekitar Rp30 ribu per bulannya atau tergantung jumlah pemakaiannya, sementara dengan menggunakan elpiji dipastikan akan jauh di atas angka itu.
"Mudah-mudahan terus ada tambahan pasokan gas agar penambahan untuk industri bisa sejalan dengan rumah tangga," katanya.
Dia mengakui dengan jumlah ketersediaan gas yang masih minim atau 9 "million metric standard cubic feet per day" (MMSCFD) atau "juta standar kaki kubik per hari".
Ketua Asosiasi Perusahaan Pemakai Gas (Apigas) Sumut Johan Brien mengatakan, penambahan sambungan gas baru rumah tangga itu perlu didukung sejalan dengan mendesaknya juga pertambahan untuk industri.
"Tapi pemerintah harusnya mendukung PGN mendapatkan tambahan gas juga agar rumah tangga dan industri sama-sama mendapatkan gas sesuai kebutuhan," katanya.
Jangan karena mengejar target, kata dia, akhirnya pelanggan rumah tangga juga kecewa karena akibat keterbatasan gas, alokasi gas terhenti mengalir seperti yang sudah dialami industri.(*)
Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014