Anak muda Jakarta masih percaya demokrasi

26 Maret 2014 15:12 WIB
Anak muda Jakarta masih percaya demokrasi
Sejumlah siswa SMA membubuhkan tanda tangan yang dipasang pada kegiatan Deklarasi Pemilih Muda Indonesia di Medan, Sumut, Rabu (11/3). Kegiatan deklarasi pemilih muda yang diselenggarakan KPU Medan tersebut diikuti berbagai pelajar sekolah guna meningkatkan kepedulian pemilih muda dalam partisipasinya pada Pemilu 2014. (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)

...survei juga mendapati 69 persen setuju demokrasi merupakan sistem yang lebih baik meskipun terdapat sejumlah masalah, sedangkan 31 persen tidak sepakat demokrasi sebagai bentuk pemerintahan yang terbaik....

Jakarta (ANTARA News) - Survei Transparency International Indonesia (TII) mendapati anak muda di Jakarta masih mempercayai sistem demokrasi sebagai bentuk pemerintahan, meski tetap ada perasaan pesimistis.

Survei yang dirilis di Jakarta, Rabu, menunjukan 67 persen responden menyatakan kini Indonesia berada di jalur demokrasi, dan 33 persen menyatakan tidak.

Dari 67 persen yang merasa Indonesia berada di jalur demokrasi, 64 persen di antaranya mempercayai sistem demokrasi dinilai mampu menjadi wadah untuk menyelesaikan permasalahan, sedangkan 36 persen tidak memiliki kepercayaan demokrasi mampu melaksanakan hal itu.

Survei dilakukan terhadap 1.000 responden dari 738 ribu lebih pemilih pemula yang tersebar di lima Kota, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Timur dan Jakarta Pusat. Dari 1.000 kuesioner yang disebarkan, 933 layak untuk diolah. Survei dilaksanakan 9-22 Februari 2014.

Kapala Departemen Youth TII Lia Toriana saat merilis survei mengatakan, survei juga mendapati 69 persen setuju demokrasi merupakan sistem yang lebih baik meskipun terdapat sejumlah masalah, sedangkan 31 persen tidak sepakat demokrasi sebagai bentuk pemerintahan yang terbaik.

Namun, bila ditarik dalam penerapannya saat ini, hanya satu persen yang sangat puas sistem demokrasi yang kini tengah berlangsung, 42 persen merasa cukup puas. Sementara 51 persen lainnya kurang puas dan enam persen menyatakan sangat tidak puas.

Pesimisme para pemilih pemula juga tergambar sari 45 persen responden yang menyatakan pemerintahan demokratis atau tidak saat ini di Indonesia, hasilnya akan tetap sama. Sementara 31 persen percaya demokrasi selalu lebih baik dari sistem lainnya. Sementara 24 persen menilai di saat tertentu dibutuhkan sistem yang otoriter.

Menurut Lia, dalam diskusi kelompok survei, pesimisme itu muncul karena rendahnya tingkat kepercayaan terhadap pemerintah dalam mengatasi banyak kasus korupsi. Selain itu juga, sikap permisif terhadap perilaku curang seperti menyuap.
(M041)


Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014