"Saya harus memotivasi masyarakat untuk melaksanakan Pemilu secara kondusif dan sportif. Jangan sampai Pemilu menjadi ajang permusuhan," ujar Rhoma saat ditemui pada kampanye konser rakyat di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Minggu.
Rhoma Irama datang bersama dengan grup musiknya Soneta menghibur masyarakat yang sudah menanti tiga jam sebelumnya. Rhoma yang juga juru kampanye nasional PKB, berkeliling ke sejumlah daerah di Tanah Air selama masa kampanye.
Selama masa kampanye 21 hari yang digelar mulai Minggu (16/3), Rhoma Irama dan Soneta memulai kampanye hari pertama di paling ujung Indonesia, Banda Aceh. Dua hari berikutnya langsung ke Jepara, Jawa Tengah. Kemudian, 20 Maret mengunjungi Tasikmalaya, Jawa Barat.
Ia berkampanye di Jakarta pada 22 Maret dan kembali ke Sumatera, tepatnya di Bengkulu pada dua hari berikutnya. Pada 26 Maret, Rhoma Irama hadir di Banyuwangi, Jawa Timur, dan melanjutkan perjalanannya ke Lombok pada 30 Maret, serta terakhir di Pasuruan, Jatim, pada 4 April.
"Sama dengan kampanye-kampanye saya sebelumnya, saya akan berorasi melalui lirik yang diawali dengan prolog-prolog," tambah dia.
Penyanyi berjuluk raja dangdut itu menilai kampanye melalui seni itu sangat efektif. Terutama dalam memotivasi rakyat untuk melaksanakan pemilu dengan aman dan tertib.
"Mari kita tunjukkan kepada dunia internasional, bahwa kita pandai berdemokrasi," tegasnya.
Rhoma Irama dan Soneta dijadwalkan membawakan enam hingga 12 lagu berjudul tentang kebangsaan, persatuan dan antikorupsi.
Pewarta: Indriani
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014