Pekanbaru, Riau (ANTARA News) - Sebongkah batu besar yang beratnya diperkirakan100 ton menutup setengah badan jalan akibat longsor di Jalan Lintas Sumatera dan nyaris melumpuhkan arus lalu lintas Provinsi Riau-Sumatera Barat.... nyaris melumpuhkan arus lalu lintas Provinsi Riau-Sumatera Barat... "
Batu itu tergeletak begitu saja di jalan di Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar yang berjarak sekitar 80 kilometer dari Kota Pekanbaru, Riau, sejak beberapa saat lalu.
Batu cadas setinggi sekira lima meter itu masih belum bisa disingkirkan seluruhnya dari badan jalan. Warga setempat mengatakan longsor terjadi pada Kamis malam (3/4), saat terjadi hujan deras mengguyur daerah itu.
Tebing batu disekitar lokasi juga terlihat rawan untuk kembali longsor apabila turun hujan.
Batu cadas setinggi sekira lima meter itu masih belum bisa disingkirkan seluruhnya dari badan jalan. Warga setempat mengatakan longsor terjadi pada Kamis malam (3/4), saat terjadi hujan deras mengguyur daerah itu.
Tebing batu disekitar lokasi juga terlihat rawan untuk kembali longsor apabila turun hujan.
Proses pembersihan menggunakan dua alat berat Dinas Pekerjaan Umum Riau juga terlihat lamban karena hanya mengandalkan satu eskavator yang tampak kesulitan untuk memecah batu cadas tersebut. Sedangkan satu alat berat jenis loader hanya bisa menyingkirkan tanah dan batu ukuran kecil.
Alat eskavator hanya bisa mengikis batu dengan perlahan sehingga memakan waktu lama untuk menyingkirkannya dari badan jalan.
"Kalau dilihat dari batunya yang sangat besar ini beratnya bisa lebih dari 100 ton, tidak mungkin bisa cepat selesai kalau hanya dengan dua alat berat. Bisa sampai seminggu untuk mengerjakan satu batu besar itu," kata seorang warga sekitar, Amer (40).
Alat eskavator hanya bisa mengikis batu dengan perlahan sehingga memakan waktu lama untuk menyingkirkannya dari badan jalan.
"Kalau dilihat dari batunya yang sangat besar ini beratnya bisa lebih dari 100 ton, tidak mungkin bisa cepat selesai kalau hanya dengan dua alat berat. Bisa sampai seminggu untuk mengerjakan satu batu besar itu," kata seorang warga sekitar, Amer (40).
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014
