Ia mengatakan bahwa pada triwulan I tahun 2013, produksi padi masih 1.329.835 ton. Namun, tahun 2014 mengalami peningkatan produktivitas hasil pertanian.
Tahun ini, katanya, produktivitas lahan ditargetkan 51,00 kwintal/hektare dari target 48,56 kwintal/hektare tahun 2013.
"Pada tahun ini, produksi padi ditargetkan sebesar empat juta-an ton," katanya.
Target produksi itu naik dibandingkan tahun lalu yang masih sebesar 3,8 jutaan ton meski hingga akhir tahun 2013, realisasi hanya 3.665.433 ton.
Target produksi yang tidak tercapai itu karena banyaknya permasalahan berkaitan pertanian, jelasnya.
"Agar produksi terus naik hingga mencapai target, Dinas Pertanian Sumut melakukan berbagai upaya, termasuk menekan terjadinya alih fungsi lahan," katanya.
Pada 2012, tercatat ada pengurangan areal pertanian baik sawah irigasi dan non irigasi mencapai 4,16 persen atau tinggal 468.827 hektare dari 2011 yang masih seluas 484.995 hektare.
"Distan juga melakukan beberapa tindakan antisipasi dengan terjadinya pergeseran waktu tanam, dampak cuaca ekstrem dan lainnya," katanya.
Sementara itu, anggota DPD RI utusan Sumut, Parlindungan Purba, menegaskan bahwa pengawalan terhadap produksi padi harus semakin diperketat, khususnya saat dewasa ini yang sedang memasuki musim kemarau.
"Perbaikan irigasi dan bantuan pengairan ke sawah/ladang tadah hujan harus dilakukan termasuk membantu petani menangani hama penyakit dampak cuaca ekstrem," katanya.
Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014