"Dari 22 negara tersebut, sembilan negara anggota Asosiasi Polisi Wanita Internasional dipastikan hadir," kata Ketua Panitia Konferensi Regional Polisi Wanita Se-Asia II Brigadir Jenderal Polisi Soepartiwi di Semarang, Jateng, Senin.
Selain delegasi sembilan negara peserta asosiasi polisi wanita, kata dia, akan hadir pula delegasi dari berbagai negara sebagai peninjau serta pembicara dalam konferensi itu.
Kegiatan berkelas internasional yang akan dipusatkan di Kompleks Akademi Polisi Semarang tersebut akan dibuka oleh Kapolri Jenderal Pol Sutarman.
"Mengapa dipilih Akpol, karena institusi ini memiliki venue yang memadai untuk penyelenggaraan kegiatan itu," ucapnya.
Hal tersebut, lanjut dia, sama dengan konferensi pertama yang juga digelar di Akademi Kepolisian di Banglades pada 2011 lalu.
Ia menuturkan terdapat sejumlah pembicara dari dalam dan luar negeri yang akan memberikan materi dalam kegiatan itu.
Salah satunya, lanjut dia, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar.
Dalam konferensi tersebut akan dikupas tentang berbagai tantangan polisi wanita ke depan.
Khusus untuk Indonesia, kata dia, terdapat tantang yang harus dihadapi, termasuk memenuhi target minimal dua polwan di tiap Kepolisian Sektor.
Meski demikian, ia mengungkapkan dalam konferensi ini tidak akan dibahas soal jilbab untuk polwan yang sempat diwacanakan beberapa waktu lalu.
"Untuk membahas hal itu ada forum internal tersendiri," ujarnya.
Adapun beberapa rangkaian kegiatan dalam konferensi itu di antaranya parade seluruh peserta konferensi di sepanjang Jalan Pahlawan Semarang serta tur ke Candi Borobudur.
Pewarta: I.C.Senjaya
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014