Direktur Budidaya Ternak Ditjen Peternakan Kementerian Pertanian Fauzi Luthan di Bandung, Selasa, mengatakan, saat ini produksi susu segar nasional baru mampu mencukupi 23 persen dari konsumsi dalam negeri yang mencapai 2,89 juta ton pada 2012.
"Sebanyak 77 persen dari kebutuhan susu dalam negeri masih dipenuhi dari impor," katanya pada pertemuan Bakohumas.
Menurut dia, kebutuhan susu nasional tumbuh lebih dari 6 persen/tahun, sementara kenaikan produksi dalam negeri hanya berkisar 2-3 persen/tahun.
Fauzi mengatakan, dalam enam tahun ke depan produksi susu dalam negeri akan ditingkatkan antara 4-5 ton/tahun.
Dengan demikian, tambahnya, pada 2020 impor susu nasional bisa diturunkan tinggal 50 persen dari kebutuhan dalam negeri.
Untuk meningkatkan produksi susu nasional, Kementan ke depan siap mengembangkan ternak perah terdiri sapi, kerbau dan kambing.
Menurut dia, saat ini produksi susu dalam negeri sekitar 1,6 juta liter/hari.
Padahal, tambahnya, potensi susu dari sapi perah sebanyak 5 juta liter/hari, dari kerbau perah 2 juta liter/hari dan dari kambing perah 1 juta liter/hari.
"Jadi potensi produksi dalam negeri saat ini sekitar 9,6 juta liter/hari," katanya.
Beberapa strategi yang dilaksanakan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan yakni peningkatan populasi serta produktivitas sapi perah.
Pengembangan budidaya ternak perah dengan memperluas wilayah di luar Pulau Jawa mengingat ketersediaan sumber pakan hijauan di luar Jawa cukup melimpah.
"Jika 5-10 tahun lalu sentra produksi susu hanya di Jawa maka sekarang di Sumatera, Sulawesi maupun Kalimantan," katanya.
Pewarta: Subagyo
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014