"Warga berhasil menyelamatkan seekor tapir yang terjebak dalam sumur. Setelah diselamatkan langsung dilepas ke alam," kata Kepala Resor BKSDA Mukomuko Rasyidin Prima saat dihubungi dari Bengkulu, Kamis.
Ia mengatakan tapir tersebut diperkirakan berasal dari kawasan hutan yang ada di sekitar Desa Penarik.
Satwa dilindungi itu berhasil diselamatkan sebab air dalam sumur cukup dangkal sehingga satwa tersebut mampu bertahan hidup.
"Kami dalam perjalanan ke lokasi tapi saat tiba di tempat itu, tapir sudah dikeluarkan dari sumur dan langsung dilepas ke alam liar," tambahnya.
Prima mengatakan bahwa tapir merupakan satwa dilindungi dan perlu dilestarikan.
Ia mengapresiasi tindakan warga yang menyelamatkan satwa tersebut dan mengembalikan ke habitatnya.
Sebaran tapir di Asia Tenggara meliputi bagian selatan Myanmar, Thailand bagian selatan, Semenanjung Malaysia dan Indonesia.
Namun saat ini di Indonesia tapir hanya bisa dijumpai di Sumatera, itupun hanya pada bagian selatan Danau Toba Sumatra Utara hingga ke Provinsi Lampung.
Ia menambahkan, tapir umumnya dijumpai pada hutan dataran rendah, namun beberapa catatan menunjukkan kehadirannya pada daerah sampai ketinggian 2.000 meter, seperti di Gunung Tujuh, Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).
Tapir bisa dijumpai di hutan primer, sekunder, campuran, kebun karet seperti yang terdapat di wilayah Desa Penarik, Mukomuko.
Pewarta: Helti Marini Sipayung
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014