"Kami mengerahkan pegawai Bumiputera di 14 kota ini untuk menyukseskan sosialisasi SIKAPI uang dengan bijak ini," kata Direktur AJB Bumiputera 1912, Prasetya M. Brata.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan OJK sepanjang 2013, sektor perbankan memegang peran dominan dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia. Meskipun demikian, tingkat literasi keuangan Indonesia masih terbilang rendah, hanya sekitar 21,84 persen (lebih rendah dibanding negara tetangga) masyarakat yang memahami tentang Lembaga Jasa Keuangan (LJK).
Jika hal ini dibiarkan, masyarakat dapat mengambil keputusan keuangan yang kurang tepat dan berdampak pada kestabilan sistem keuangan.
Program Edukasi Literasi Keuangan ini merupakan bagian dari Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) yang diluncurkan oleh OJK pada Januari silam. Program ini dijalankan bersama antara OJK dengan seluruh Lembaga Jasa Keuangan (LJK).
Asuransi Bumiputera sebagai bagian dari industri keuangan di Indonesia, tak ketinggalan mengambil peran dalam kegiatan ini.
Kegiatan ini secara khusus mendapat perhatian langsung dari Direksi Bumiputera yang terus memonitor pelaksanaan kegiatan edukasi literasi keuangan, yang salah satunya dilaksanakan di lingkungan sekitar Kantor Pusat Bumiputera, Wisma Bumiputera Jalan Jend. Sudirman Jakarta agar mencapai tujuan dan tepat sasaran.
"Kami merasa bahwa masyarakat perlu diedukasi tentang manfaat dari produk dan layanan industri keuangan non bank seperti asuransi, pembiayaan dan pensiun, dan lembaga jasa keuangan lainnya. Sehingga mereka dapat memaksimalkan pengelolaan keuangan yang berorientasi pada masa depan. Terlebih kondisi perekonomian Indonesia yang terus menunjukkan peningkatan menawarkan peluang tersendiri," jelas Prasetya.
"Dengan adanya sinergi dalam hal strategi literasi, peran lembaga jasa keuangan dapat lebih dimaksimalkan. Edukasi dapat dilakukan secara simultan dengan menyasar masyarakat secara lebih luas. Asuransi Bumiputera dalam hal ini fokus pada edukasi literasi keuangan di bidang asuransi di diseluruh kota yang terdapat SiMOLEK, dengan jadwal yang sudah ditetapkan," tambahnya
SIKAPI Uang dengan Bijak
Payung besar sekaligus slogan program edukasi ini adalah fokus pada ajakan dan dorongan pada masyarakat agar mampu "SIKAPI uang dengan bijak".
SIKAPI merupakan akronim dari: S: Simpan uang Anda di bank, I: Investasikan uang anda di reksadana, K: Kembangkan aset melalui pasar modal, A: Alihkan risiko melalui asuransi, PI: PInjam sesuai kebutuhan.
Pekan ini, program edukasi literasi keuangan dengan menggunakan Mobil Literasi dan Edukasi Keuangan (SiMOLEK) yang tersebar di 14 kota sudah berjalan dan mulai menunjukkan manfaatnya.
"Saat ini total minimal sudah 2.000 orang dari masyarakat di seluruh Indonesia dan masih terus bertambah yang telah teredukasi melalui aktifitas ini. Untuk itu, saya mengajak masyarakat yang ada di 14 kota tersebut untuk memanfaatkan kehadiran mobil SiMOLEK. Selain mendapat edukasi tentang literasi
keuangan, masyarakat juga bisa berkonsultasi secara langsung dengan petugas kami yang siap sedia membantu," jelas Prasetya.
Beberapa kota yang disinggahi mobil SiMOLEK mulai 28 April hingga 4 Mei antara lain Jabodetabek, Medan, Semarang, Surabaya, Bandung, Makassar, Pekanbaru, Cirebon, Yogyakarta, Malang, Denpasar, Samarinda, Banjarmasin, dan Manado. Sebagian mobil SiMOLEK juga akan beroperasi di kegiatan Car Free Day (CFD) masing-masing kota, misalnya di Jakarta, Pekanbaru, dan Surabaya.
"Harapan kami dengan semakin meningkatnya literasi keuangan masyarakat Indonesia, maka pengelolaan keuangan pribadi maupun keluarga juga akan semakin optimal, dan yang pasti akan memperkuat kondisi perekonomian bangsa ini," tutup Prasetya.
Pewarta:
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014