"Orang dengan penyakit tersebut memiliki imunitas rendah sehingga rentan terkena virus korona yang menyerang saluran pernapasan itu," kata pakar penyakit dalam Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) Sumardi di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, jika orang sehat kena MERS muncul gejala seperti flu. dalam waktu 2-4 hari akan sembuh sendiri dan tidak akan muncul lagi, karena menyerang hanya sekali seumur hidup.
"Namun, yang patut diwaspadai pada orang dengan penyakit tertentu, karena bisa menyebabkan kematian hingga 30 persen," kata Ketua Tim Avian Influenza Rumah Sakit Dr Sardjito Yogyakarta itu.
Ia mengatakan orang dengan kondisi imunitas rendah lebih rentan terjangkit MERS. Namun demikian, masyarakat diminta tetap tenang menghadapi penyakit itu, karena virus korona tidak berbahaya maupun menimbulkan efek serius bagi orang sehat.
"Pada orang sehat yang terkena MERS biasanya akan muncul gejala layaknya orang terserang flu seperti demam, pilek, batuk, dan diare. Jadi tidak usah panik, karena flu Arab itu mirip dengan flu Singapura yang lebih banyak menjangkiti orang dengan daya tahan tubuh lemah," katanya.
Menurut dia, penyakit yang berasal dari unta tersebut tidak bersifat membahayakan bagi orang Indonesia. Namun demikian, potensi bahaya penularan di Indonesia masih tetap ada, sehingga masyarakat diharapkan menerapkan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan.
"Jika yang mau haji atau umrah tidak usah khawatir, yang terpenting jaga kesehatan, ketahanan fisik dengan istirahat yang cukup, makan bergizi, dan banyak makan buah segar serta menerapkan pola hidup bersih," katanya.
Ia mengatakan MERS CoV merupakan penyakit yang ditimbulkan oleh virus yang sama dengan SARS yakni korona. Pertama ditemukan pada kelelawar dan unta.
"Penularan dari manusia ke manusia yang sebelumnya melakukan kontak dengan unta pembawa virus korona. Di udara terbuka virus itu tidak bisa bertahan hidup, tetapi di ruang ber-AC bisa tahan hingga enam jam," katanya.
Menurut dia, sampai saat ini belum ada vaksin yang mampu mengatasi MERS. Untuk meminimalkan penularan dan jatuhnya korban, pemerintah Arab Saudi seharusnya melakukan penanganan intensif terhadap kasus tersebut di antaranya isolasi secara ketat pasien yang dinyatakan positif mengidap MERS.
"Sudah 147 warga Arab Saudi yang meninggal akibat MERS. Jika mau meniru langkah pemerintah Tiongkok menumpas unggas dalam memberantas SARS, saya yakin MERS akan hilang, tetapi tidak mudah untuk memusnahkan semua unta di Arab Saudi," katanya.
(B015/M008)
Pewarta: Bambang S Hadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014