Tanaman obat semakin diminati

3 Juni 2014 04:23 WIB
Tanaman obat semakin diminati
ilustrasi--budidaya tanaman obat, tanaman kencur (Kaempheria galangal). (FOTO ANTARA/Nila Fu'adi)
Jakarta (ANTARA News) - Tanaman obat semakin diminati karena dapat dimanfaatkan langsung khasiatnya sebagai obat-obatan herbal seiring meningkatnya tren gaya hidup sehat, kata salah satu pedagang tanaman obat Rubiyantoro asal Bekasi.

Hal itu disampaikan Rubi, sapaan Rubiyantoro, pada Pameran Flora dan Fauna (Flona) 2014, yang menampilkan banyak tanaman obat dan banyak diminati, Senin.

Menurut Rubi, dirinya selalu ikut berpartisipasi dalam Pameran Flona sejak tahun 2002. "Meskipun pengunjung terus berkurang tetapi peminat tanaman obat menurut saya justru semakin meningkat," kata Rubi di area pameran kawasan Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.

Dia mengatakan sejak pameran digelar pada 23 Mei 2014, dirinya telah menjual sekitar 3.000 pohon.

"Saya hampir setiap malam harus pasok tanaman di stan," tambahnya.

Menurutnya, dari sekian jenis tanaman obat yang ia jual, tanaman daun dewa sedang menjadi primadona. Tanaman yang berkhasiat antara lain untuk penderita stroke, muntah darah, pendarahan, tumor, dan sakit jantung itu telah terjual sekitar 500 pot dengan harga Rp10 ribu setiap pot.

"Selain daun dewa yang paling laku, tanaman insulin dan jahe merah juga banyak diminati," ujar pemilik Toko Kampoeng Herba itu.

Pedagang lainnya, Adi, menambahkan dagangannya tanaman siri merah pun selalu terjual setiap hari.

"Siri merah lagi banyak yang cari," kata pedagang asal Ciapus, Bogor itu.

Pembeli asal Tangerang, Leni, mengaku gemar menanam tanaman obat karena merasa ada kenikmatan tersendiri saat memetik langsung dari tanamannya.

"Memang saya bisa saja beli tetapi rasanya beda saja kalau kita petik langsung," jelas Leni.

Sementara itu Wini, pengunjung lainnya, berpendapat bercocok tanam merupakan kegiatan yang menyenangkan selain untuk mengisi waktu kosongnya sebagai ibu rumah tangga.

"Bercocok tanam itu menyenangkan. Kalau sudah berbuah atau berbunga rasanya puas," katanya.

"Dengan adanya pameran ini, orang juga semakin cinta lingkungan. Apalagi teknologi semakin berkembang, kalau tidak ada tanah bisa menanam dengan jelly pengganti tanah dan kalau tidak ada lahan bisa dengan pipa yang digantung," jelasnya.

Pameran Flona 2014 diramaikan sebanyak 273 stan yang menjual berbagai jenis tanaman, binatang, dan kuliner. Pedagang membuka stan dari pagi hingga malam hari pada pameran tahunan yang digelar tanggal 23 Mei hingga 22 Juni 2014.

(M047/T007)

Pewarta: Monalisa
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014