Pekerja sosial India diculik di Afghanistan

3 Juni 2014 13:39 WIB
Herat, Afghanistan (ANTARA News) - Seorang pekerja sosial India, Senin, diculik oleh para pria tidak dikenal di Provinsi Herat, Afghanistan barat, kata para pejabat lokal dan kementerian luar negeri India.

Sayed Fazlullah Wahidy, Gubernur Provinsi Herat, mengatakan pekerja sosial itu diculik pada Senin petang, dan menambahkan "polisi telah mulai melakuan operasi pencarian terrhadapnya".

Kementerian luar negeri India mengonfirmasikan insiden itu. Juru bicara Syed Akbaruddi menulis di Twitter: "warga India yang bekerja pada satu Lembaga Swadaya Masyarakat di Provinsi Herat, Afghanistan telah diculik."

Misi India sedang "menangani masalah itu dengan pihak berwenang lokal," tambahnya, seperti dilaporkan AFP.

LSM tersebut, Jesuit Refugee Service, dalan satu surat elektronik kepada AFP menyatakan bahwa pekerja sosial Prem Kumar diculik ketika sedang mengunjungi satu sekolah di desa Sihadat, Provinsi Herat.

"Ia diculik ketika akan pulang," kata James Stapleton, koordinator komunikasi internasional organisasi Katolik itu.

Kumar telah bekerja di Afghanistan selama empat tahun belakangan ini, dan memegang jabatan direktur untuk negara itu.

Penculikan itu terjadi setelah satu serangan terhadap konsulat India di Herat 23 Mei oleh empat pria bersenjata berat yang kemudian dihalau oleh pasukan keamanan.

Serangan terhadap konsulat itu adalah terbaru dari satu rangkaian panjang serangan terhadap sasaran-sasaran India di Afghanistan.

Sembilan warga sipil termasuk tujuh anak-anak tewas Agustus tahun lalu ketika para pembom bunuh diri menargetkan konsulat India di kota utama Afghanistan timur, Jalalabad, dengan meledakkan sebuah mobil yang membawa bahan peledak.

Pada tahun 2008 satu bom mobil di Kedutaan Besar India di Kabul menewaskan 60 orang. Kedutaan itu kembali diserang oleh seorang pembom bunuh diri tahun 2009. Dan, pada tahun 2010, dua wisma tamu di Kabul yang dihuni para warga India diserang.

India adalah salah satu dari musuh-musuh utama pemerintah Taliban yang berhaluan keras yang memerintah Afghanistan sebelum digulingkan setelah serangan 11 September 2001 di New York dan Washington.

Pakistan adalah sekutu utama Taliban, dan ada tuduhan di India bahwa pasukan keamanan Pakistan terlibat dalam serangan-serangan sebelumnya terhadap misi-misi di Afghanistan.

Afghanistan menurut rencana aan menyelenggarakan pemilihan presiden putaran kedua 14 Juni.

(H-RN)



Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014