"Kulit buah naga mengandung antosianin yang merupakan salah satu agen antioksidan yang berfungsi untuk menurunkan kadar kolesterol," kata ketua tim mahasiswa dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta Meta Luwitasari di Yogyakarta, Sabtu.
Ia menjelaskan, sebelum dibuat menjadi yoghurt kulit buah naga harus dibersihkan dari kotoran dan sisik buah yang berwarna hijau. Selanjutnya kulit buah naga dipotong-potong supaya mudah dihaluskan menggunakan blender.
Kemudian 500 gram kulit buah naga yang sudah halus dicampur dengan 500 mililiter air mineral dan disaing untuk mendapatkan sarinya.
Sari kulit buah naga lalu dimasak bersama susu dan 250 gram gula pasir dengan api kecil dan diaduk terus supaya tidak menggumpal.
"Setelah adonan mendidih kompor dimatikan. Proses pendidihan dilakukan hingga mencapai suhu 90 derajat Celcius bertujuan untuk menghilangkan kadar air dan melakukan sterilisasi," kata Meta.
Ia mengatakan adonan yang telah diangkat selanjutnya dicampur dengan 27 gram susu bubuk dan didiamkan sampai dingin lalu dipindahkan ke toples dan ditambah satu sendok makan yoghurt tanpa rasa sebagai bibit.
Adonan lalu diinkubasi menggunakan kotak steroform yang ditutup rapat menggunakan lakban untuk meminimalkan udara yang masuk dan menjaga suhu dalam kotak inkubasi.
"Proses inkubasi dilakukan selama 24 jam untuk hasil maksimal. Apabila proses inkubasi telah selesai, adonan dikeluarkan dan dipindahkan ke dalam kulkas untuk mengawetkan yoghurt," katanya.
Ia mengatakan selain buahnya yang mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan, kulit buah naga juga mempunyai manfaat untuk kesehatan.
"Namun, banyak orang belum mengetahui manfaat yang ada di dalam kulit buah naga sehingga belum dimanfaatkan secara maksimal," katanya.
Pewarta: Bambang Sutopo Hadi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014