Namun, kata Riki, motornya sering mogok karena berumur tua.
Untungnya, solidaritas pengguna Vespa cukup tinggi sehingga mereka akan saling menolong jika menemui rekannya yang sedang kesulitan.
"Saya pernah ditolong pengguna Vespa saat motor saya mengalami rusak mesin di daerah Tangerang yang jaraknya masih jauh dari rumah,” kata Riki, pria berusia 24 tahun tersebut.
Pria yang menggunakan Vespa sejak 2006 mengatakan semenjak itu ia selalu membantu pengguna Vespa yang mengalami kerusakan di jalan.
Namun, apabila sedang terburu-buru ia hanya memberikan saran dan meninggalkannya.
"Saya melakukan ini untuk membawa tradisi lama dan menjembatani generasi pengguna Vespa yang baru," ungkap Riki.
Dia mengatakan, membantu pengguna Vespa lain berarti elajar mengenal mesin dan berbagi pengetahuan dan pengalaman karena selama membantu akan terjalin hubungan kepada pengguna Vespa lainya.
"Motor saya memang keluaran Italia namun solidaritas dan gotong royong ini adalah budaya Indonesia," ungkap Riki sambil merapikan Vespa miliknya.
Begitu juga dengan Imam Anggi, anggota KSBL lainnya yang akan membantu pengguna vespa lain yang mengalami kerusakan di jalan.
"Saya tidak terlalu tahu mesin, namun saya akan berhenti dan membantu sebisa saya bila ada pengguna vespa yang menggunakan,” kata Anggi di Kampus Budi Luhur, Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan bahwa tingginya rasa peduli kepada sesama pengguna Vespa lain dan ia juga pernah merasakan pertolongan dari pengguna Vespa lainya.
"Saya pernah mengalami kerusakan busi di daerah Kebayoran dan ada pengguna vespa lain memberikan busi kepada saya," ungkap Anggi.
"Dari Vespa saya menemukan banyak teman tanpa mengenal rasa pamrih dalam menolong dan saling menghargai satu sama lain," tegas pria berkacamata itu.
Pewarta: Hafidz Mubarak
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014