Si "beringas" KTM 1290 Super Duke R ABS 2014

27 Juni 2014 10:11 WIB
Si "beringas" KTM 1290 Super Duke R ABS 2014
Jakarta (ANTARA News) - Sepeda motor gede (moge) KTM 1290 Super Duke R ABS lahir dari kerjasama antara Kiska Design dan KTM Racing.

Siaran pers KTM Indonesia mengklaim KTM 1290 Super Duke R ABS sebagai produk paling ekstrem di kelas Super Duke sehingga mendapat julukan "The Beast".

Mesin berkode LC8 merupakan pengembangan dari KTM superbike series RC8.

RC8 merupakan produk KTM Sportmotorcycle AG yang berpusat di Austria.
 
Mengusung mesin superbike KTM RC8 V-Twin namun hadir dengan performa yang lebih beringas, KTM 1290 SUPER DUKE R mampu mencapai kecepatan 200 km/jam hanya dalam waktu 7,2 detik.

Total ruang pembakaran "The Beast" 1,301cc, DOHC, double-silinder, sudut V 75 derajat yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 180 hp/8,870 rpm dengan torsi mencapai 144 Nm.

Tidak ada tenaga terbuang karena Super Duke R sudah dibekali dengan teknologi ride-by-wire dan kendali traksi.

Kerangka teralis berbahan Chromium-Molybdenum-Steel berpadu dengan fork upside-down dan single-sided swingarm bermerk WP.

Rem depan menggunakan 2 x Brembo 4 piston radially bolted calliper sedangkan belakang Brembo fixed mounted two piston brake-callipers.

Sistem ABS menggunakan Bosch 9ME Combined-ABS.

Bobot kosong KTM 1290 Super Duke R ABS hanya 189 kg dengan kapasitas tangki 18 liter (95 RON).

Saingan terdekatnya adalah Ducati Monster 1200 S yang mengusung mesin 1198 cc sesama Liquid-cooled.

Jika KTM 1290 Super Duke R ABS mengusung mesin V-Twin maka Ducati Monster mengusung L-Twin 8-valve.

Kompresi Ducati Monster 12.5 :1 sedangkan KTM Super Duke R 13,2 :1.

Suspensi Super Duke R menggunakan WP sedangkan Monster mempercayakan diri kepada Ohlins.

Bobot Monster sekitar 1,5 kilogram lebih ringan dibandingkan Super Duke R.

Torsi maksimum Monster 82,64 lb-ft pada 7.500 RPM sedangkan Super Duke R 92.69 lb-ft pada 8.100 RPM.

Tenaga kuda Monster adalah 128,33 pada 8.600 RPM sedangkan Super Duke R 149,94 pada 9.200 RPM.

Pewarta: Aditia Maruli Radja
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014