Sharif menjelaskan, berdasarkan karakterisasi dan pengujian yang dilakukan sejak tahun 2010, lele G3 mempunyai banyak keunggulan. Di antaranya, lama pemeliharaannya lebih singkat dibanding benih lokal. Terbukti pada saat pemanenan tahap pembesaran untuk mencapai ukuran konsumsi (6-9 ekor/kg) berkisar 45 hingga 50 hari dari ukuran benih tebar 5-7 cm dan 7-9 cm. Keseragaman ukurannya relatif tinggi, hasil pemanenan benih siap jual pada tahap pembenihan dan pendederan dalam satu waktu berkisar 70-90% dibandingkan benih lokal yang berkisar 50-70%. “Daya tahan lele G3 terhadap penyakit relatif tinggi. Seperti serangan infeksi parasit Trichodinasp, Dactylogyrussp dan Gyrodactylus sp serta bakteri Aeromonas hydrophila dan Flavobacterium columnare tanpa pengobatan menggunakan antibiotik masih berkisar 60-90%,” jelas Sharif.
Keunggulan lain, tambah Sharif, daya tahan lele G3 terhadap lingkungan relatif tinggi. Di mana sintasan pada tahap pembenihan, pendederan dan pembesaran uji multilokasi sekitar 10-20% lebih tinggi dibanding benih lokal. Daya tahan lele G3 terhadap stress juga relatif tinggi. Termasuk respon pakan bagus, meskipun pasca penanganan/handling dilakukan di jaring, grading/sortir, baru ditebar. “Feed Conversion Ratio (FCR) lele G3 juga relative bagus, pada tahap pendederan berkisar 0,5-0,7 dan pada tahap pembesaran berkisar 0,9-1,0,” papar Sharif.
Menurut Sharif, penelitian lele G3 dimulai tahun 2010 dengan koleksi, karakterisasi dan evaluasi populasi-populasi induk pembentuk. Penelitian dilanjutkan dengan pembentukan populasi dasar sintetis tahun 2011 dan pembentukan populasi generasi pertama (G1 = first generation) pada tahun 2012. Pembentukan populasi generasi kedua (G2 = second generation) pada tahun 2013 serta pembentukan populasi generasi ketiga (G3 = third generation) pada tahun 2014. “Benih populasi ikan lele tumbuh cepat, G3 merupakan kandidat baru strain ikan lele unggul yang perlu segera dipersiapkan untuk didistribusikan kepada para pembudidaya. Program ini sebagai upaya KKP untuk meningkatkan produktivitas budidaya ikan lele nasional,” tambahnya.
Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Anang Noegroho, Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (HP. 0811806244)
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2014