Polri telusuri dugaan polisi tidak netral

15 Juli 2014 20:09 WIB
Polri telusuri dugaan polisi tidak netral
Brigjen Pol. Boy Rafli Amar (FOTO ANTARA/Reno Esnir)

Tentunya kita akan telusuri kebenaran informasi itu jika ditemukan pasti akan ada penegakan hukum."

Jakarta (ANTARA News) - Petugas Kepolisian Republik Indonesia (Polri) akan menelusuri laporan dugaan oknum polisi yang tidak netral saat penyelenggaraan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.

"Tentunya kita akan telusuri kebenaran informasi itu jika ditemukan pasti akan ada penegakan hukum," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Polisi Boy Rafli Amar di Jakarta Selasa.

Boy mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti laporan tentang sejumlah oknum polisi yang diduga terlibat dukungan terhadap salah satu pasangan calon presiden.

Boy menegaskan pihak Mabes Polri akan berupaya mencari bukti keterlibatan oknum polisi yang berpihak saat pemungutan suara.

Jenderal polisi bintang satu itu menyatakan Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Mabes Polri yang akan menangani mekanisme temuan anggota kepolisian yang tidak netral.

Sebelumnya, Koordinator Tim Advokasi Pasangan Calon Presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Habiburokhman menduga adanya oknum polisi yang terlibat dukungan terhadap salah satu pasangan capres-cawapres.

Tim advokasi pasangan nomor urut satu itu menemukan indikasi dukungan terhadap salah satu capres di Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan, Kota Waringin Barat Kalimantan Tengah dan Sulawesi Tengah.

Seorang anggota Polsek Marabahan diduga mengintimidasi panitia penyelenggara pemilu dan memanipulasi formulir C1 Di Desa Barabai Kecamata Marabahan Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan.

Kejadian serupa terjadi di Kotawaringin Kalimantan Tengah dan Sulawesi Tengah juga terjadi perampasan formulir C1. (*)

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014