Malang (ANTARA News) - Sebanyak 19 orang penyandang disabelitas dinyatakan lolos dan diterima sebagai calon mahasiswa baru Universitas Brawijaya Malang Jawa Timur setelah menjalani serangkaian tes Seleksi Khusus Penyandang Disabilitas (SKPD) selama tiga hari (17-19 Juli).Ke-19 disabilitas yang lolos itu, 12 peserta untuk jenjang Diploma 3 dan tujuh orang lainnya untuk jenjang sarjana strata 1 (S1)
Sekretaris Pusat Studi Layanan Disabilitas (PSLD) Universitas Brawijaya (UB) Malang, Slamet Tohari, Jumat, mengatakan dari 26 orang yang mengikuti SKPD, yang memenuhi kriteria dan dinyatakan lulus hanya 19 orang, termasuk anak ketiga artis Dewi Yull, Panji Surya Putra.
"Ke-19 disabilitas yang lolos itu, 12 peserta untuk jenjang Diploma 3 dan tujuh orang lainnya untuk jenjang sarjana strata 1 (S1). Mereka dinyatakan memenuhi standar nilai yang ditetapkan panitia seleksi UB," ujarnya.
Standar penilaian yang ditetapkan tersebut adalah nilai total dari seluruh materi ujian yang yang diujikan, yakni ujian tulis, ujian praktik belajar (simulasi kuliah) di dalam kelas serta wawancara. Seleksi ini berdasarkan hasil akumulasi nilai secara keseluruhan (total).
Peserta yang lolos seleksi ini sebagian besar mengambil jurusan di bidang Sains dan Teknologi untuk jenjang Sarjana, seperti Farmasi, Psikologi, Agroteknologi, dan Teknik Informatika. Sementara untuk jenjang Vokasi atau Diploma 3, para peserta yang lolos seleksi kebanyakan mengambil jurusan Sosial Hukum, yakni Usaha Perjalanan Wisata dan Kesekretariatan.
Slamet menambahkan, hak dan kewajiban para mahasiswa difable juga sama dengan mahasiswa yang kuliah di UB. Mereka juga berkesempatan mendapatkan beasiswa, termasuk menjadi mahasiswa bidikmisi.
"Tahun ini ada empat peserta yang dalam proses pengajuan mendapatkan beasiswa bidikmisi, sehingga di UB tidak ada diskriminasi ataupun pengecualian, karena hak-hak mahasiswa disabilitas ini juga sama dengan mahasiswa reguler lainnya," ujarnya.
Pada dua tahun sebelumnya (2012 dan 2013), jumlah mahasiswa disabilitas yang diterima di UB sebanyak 20 orang. Selama mengikuti tes hingga awal perkuliahan, mereka didampingi oleh relawan yang difasilitasi UB.
Untuk memberikan kesempatan bagi para disabilitas tersebut menikmati bangku kuliah, UB membangun sejumlah fasilitas khusus yang bisa mempermudah bagi mahasiswa disabilitas, seperti jalan khusus bagi pengguna kursi roda dan menambah lift di sejumlah gedung.
"Kita upayakan perkuliahan yang ada mahasiswa disabilitasnya berada di lantai dasar agar mereka lebih mudah menjangkau kelas, tapi kalau memang terpaksa ya di lantai atas juga tidak masalah karena sudah ada fasilitasnya mereka," kata Slamet.
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014