"Jadi, kita berlebaran secara bersamaan, karena hilal terlihat di Bukit Condro, Gresik. Ada tiga saksi yang melihat, tapi hasilnya kami laporkan ke PBNU dulu," kata Koordinator Tim Rukyatul Hilal PWNU Jatim HM Sholeh Hayat kepada Antara per telepon.
Selain itu, Wakil Ketua PWNU Jatim itu mengaku pihaknya juga menerima informasi bahwa Tim PWNU Makassar juga berhasil melihat hilal. "Semuanya dilaporkan ke PBNU untuk dibawa ke Sidang Itsbat Kemenag," katanya.
Tim Rukyatul Hilal PWNU Jatim melakukan pemantauan hilal pada 12 lokasi yakni Tanjungkodok, Lamongan; Bukit Condro, Gresik; Pantai Ambet, Pamekasan; Pantai Gebang, Bangkalan; dan Pantai Nambangan, Kenjeran, Surabaya," katanya.
Selain itu; Pantai Serang, Blitar; Pantai Ngliyep, Malang Selatan; Pantai Gili Ketapang, Probolinggo; Pantai Nyamplong, Jember; Pantai Kalbut, Pasir Putih, Situbondo; Tanjung Awar-Awar, Tuban; dan Pantai Srau, Pacitan.
"Sebelumnya, saya sudah memprediksi 1 Syawal 1435 Hijriah akan jatuh pada waktu yang sama. Potensi kebersamaan Idul Fitri itu untuk tahap awal dapat diketahui dari aspek hisab dalam komunitas NU," katanya.
Menurut dia, ada tujuh hasil hitungan dengan tujuh sistem yang hasilnya mendekati kebersamaan tentang saat terjadinya "ijtimak unnayyi ren" (konjungsi saat matahari dan rembulan bertemu sebagai pertanda astronomi awal lahirnya hilal/sabit).
"Misalnya, Kitab Sullamun Nayyiren mencatat bahwa ijtimak terjadi pada pukul 04.45 WIB (pagi hari) dengan irtifak (ketinggian hilal) 6,42 derajat. Atau, Kitab Fathurrouf fil Mannan mencatat bahwa ijtimak terjadi jam 04.27 WIB dengan irtifak hilal 6,27 derajat, tapi kami tetap menunggu hasil rukyatul hilal sesuai perintah agama," katanya.
Sementara itu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 1435 Hijriah jatuh pada 28 Juli 2014 berdasarkan "hisab hakiki wujudul hilal".
Berdasarkan hisab hakiki dengan kriteria wujudul hilal tersebut mencatat bahwa ijtimak menjelang Syawal 1435 Hijriah terjadi pada 27 Juli 2014 pukul 05.43.39 WIB atau pagi hari yang berarti sudah terjadi ijtimak, karena ijtimak terjadi sebelum terbenam matahari.
(A029)
Pewarta: Edy M Ya'kub
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014