Dalam satu pernyataan Jumat, kementerian itu mengatakan bahwa 20 masjid telah hancur di Kota Gaza, 11 di Jalur Gaza utara, 17 di selatan Khan Younis, 10 di Jalur Gaza tengah dan dua di Rafah selatan, lapor IRNA.
Serangan-serangan rezim Zionis di daerah yang permukiman itu, juga menyebabkan 150 masjid rusak sebagian, kata kementerian itu.
Israel telah menyerbu Jalur Gaza selama hampir satu bulan sejak 7 Juli, menewaskan sedikitnya 1.894 warga Palestina dan melukai 9.817 lainnya. Ribuan rumah juga telah hancur dalam serangan itu.
Israel kembali melakukan serangan udara di Jalur Gaza pada Jumat setelah berakhirnya gencatan senjata tiga hari dengan Palestina, serta setelah runtuhnya pembicaraan tidak langsung antar-mereka di Mesir.
Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Iyad Ameen Abdullah Madani, mengecam keras serangan Israel terhadap masjid di Jalur Gaza pekan lalu.
"Ini tidak cukup untuk mesin perang Israel membunuhi warga sipil, menghancurkan rumah, kebun-kebun dan infrastruktur, tetapi keinginan pemerintah Israel untuk kehancuran berbalik ke tempat-tempat ibadah juga," kata Madani menekankan
"Jarang untuk menemukan kebrutalan seperti dalam sejarah perang," tambahnya.
Sekjen OKI menyerukan kepada negara-negara yang memberikan rezim Zionis itu dengan bahan dan cakupan politik untuk berhenti melakukannya, dan sebaliknya mereka akan menjadi mitra Tel Aviv dalam kekejaman yang keterlaluan.
Sekitar 2.000 warga Gaza tewas dan lebih dari 10.000 lainnya terluka oleh serangan rezim Zionis di daerah kantong yang terkepung itu.
Ribuan lainnya kehilangan tempat tinggal akibat agresi Israel yang membabi-buta dan banyak menelan korban warga sipil, terutama anak-anak dan wanita itu.
Penerjemah: Askan Krisna
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014