• Beranda
  • Berita
  • Korut ancam lakukan serangan atas pelatihan militer AS-Korsel

Korut ancam lakukan serangan atas pelatihan militer AS-Korsel

17 Agustus 2014 16:31 WIB
Korut ancam lakukan serangan atas pelatihan militer AS-Korsel
Sub-unit artileri Korea Utara (Korut )bersimulasi penembakan peluru kendali pada Maret 2014. (KCNA)

Kami menyatakan sekali lagi bahwa kami akan melakukan serangan terbuka yang sangat kuat ..."

Seoul (ANTARA News/AFP) - Korea Utara (Korut) pada Minggu memperingatkan akan melakukan serangan mendahului yang mematikan sementara mengecam keras pelatihan militer gabungan Amerika Serikat-Korea Selatan (AS-Korsel) sebagai latihan perang nuklir.

Korsel-AS pada Senin besok memulai pelatihan militer tahunan "Ulchi Freedom Guardian" yang bertujuan untuk menguji kesiapan tempur menghadapi kemungkinan invasi Korut.

Kendatipun sebagian besar dlakukan melalui komputer, pelatihan itu melibatkan puluhan ribu tentara Korsel dan AS.

Dalam satu pernyataan yang disiarkan Ahad oleh kantor berita resmi Korean Central News Agency (KCNA), militer Korut menuduh Washington dan Seoul merencanakan satu latihan perang nuklir.

"Kami menyatakan sekali lagi bahwa kami akan melakukan serangan terbuka yang sangat kuat, serangan mendahului dengan gaya kami sendiri setiap saat atas kebijakan kami sendiri," katanya.

Tentara Korut akan menjadikan pangkalan-pangkalan agresi lautan api dan abu, kata pernyataan itu.

Pelatihan itu diselenggarakan saat ketegangan meningkat di semenanjung Korea setelah serangkaian uji coba rudal dan roket Korut dalam bulan-bulan belakangan ini.

Resolusi-resolusi PBB melarang Korut melakukan peluncuran yang menggunakan teknologi rudal balistik.

Tetapi, negara komunis yang memiliki senjata nukliritu membela ujicoba itu sebagai saru pelatihan sah untuk memprrtahankan diri.

Seoul mengusulkan perundingan tingkat pejabat tinggi dengan Pyongyang untuk membicarakan reuni keluarga bagi mereka yang terpisah oleh Perang Korea tahun 1950-1953 dan masalah-masalah lain "kepentingan bersama".

Tetapi, pihak Pyongyang sejauh ini tidak memberikan tanggapan resminya.
(Uu.H-RN)


Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014