• Beranda
  • Berita
  • Dua warga Gorontalo Utara meninggal karena rabies

Dua warga Gorontalo Utara meninggal karena rabies

17 Agustus 2014 21:08 WIB
Dua warga Gorontalo Utara meninggal karena rabies
ilustrasi Vaksin Anti Rabies Untuk Polisi Satwa Seorang petugas dari Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan RI, melakukan vaksinasi anti rabies pada seorang anggota Unit Satwa Direktorat Sabhara Polda Jatim, di Mapolda Jatim, Jumat (23/5). (ANTARA FOTO/Eric Ireng) ()
Gorontalo (ANTARA News) - Dua Warga Desa Bulontio Timur, Kecamatan Sumalata, Kabupaten Gorontalo Utara, diindikasikan kuat meninggal akibat terjangkit virus rabies.

Kepala Dinas Kesehatan Gorontalo Utara, Ibrahim Paneo, Minggu, mengaku kaget dengan kejadian yang dianggap luar biasa ini, mengingat masih ada warga yang diduga terjangkit virus mematikan akibat gigitan anjing.

Ia mengatakan, sebanyak enam pasien sudah dirujuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) MM.Dunda Limboto, kabupaten Gorontalo untuk penanganan intensif dan satu pasien terduga yang menunjukkan gejala terkena rabies sedang diobservasi di Puskesmas Sumalata.

"Satu orang pasien ini mengalami gejala panas yang belum turun, sehingga sedang diobservasi tim dokter yang diturunkan sejak Jumat (15/8) di kecamatan ini," ujarnya.

Ia menduga, masih banyak masyarakat yang terkena rabies di desa ini, mengingat kejadiannya berawal sejak sebulan lalu akibat gigitan anak anjing kepada salah satu warga yang telah meninggal.

Memang sulit dideteksi, mengingat masa inkubasi virus ini terjadi selama dua minggu setelah kuman penyakit masuk ke dalam tubuh kemudian timbul gejala panas.

Apalagi mayoritas penduduk setempat, tidak menyadari jika binatang piaraan tersebut membawa virus rabies dan berada di pemukiman warga.

"Sehingga sangat sulit memprediksi apakah kasus ini sudah selesai ditangani ataukah masih banyak yang belum terdeteksi," ujar Ibrahim.

Selain tim dokter yang dinamai tim penanganan Kejadian Luar Biasa masih berada di lokasi, pihaknya kini intensif melakukan penyuntikan Vaksin Anti Rabies (VAR).

Mengingat mahalnya vaksinasi ini, sehingga belum seluruh warga yang mendapatkan layanan tersebut.

Baru sekitar 50 warga sesuai jumlah vaksin yang disiapkan melalui anggaran instansi ini yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), ditambah 12 VAR bantuan dari Pemerintah Provinsi Gorontalo.

Ia mengaku, kendala mahalnya vaksin tersebut membuat pihaknya melakukan pembatasan layanan VAR.

"Sementara ini kami membatasi warga yang divaksinasi," ujarnya.

Kerja sama dengan Dinas Peternakan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Gorontalo Utara juga dilakukan, untuk melakukan vaksinasi terhadap anjing peliharaan maupun liar sebagai upaya mencegah penyebaran rabies di daerah ini.

(KR-SSK/H013)

Pewarta: Susanti Sako
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014