• Beranda
  • Berita
  • Daur ulang baru dilakukan pada tujuh persen sampah

Daur ulang baru dilakukan pada tujuh persen sampah

20 Agustus 2014 18:04 WIB
Daur ulang baru dilakukan pada tujuh persen sampah
Pekerja menjemur serpihan plastik hasil daur ulang sampah sebelum dikirim ke sejumlah kota untuk diolah kembali di Desa Kedungrandu, Patikraja, Banyumas, Jawa Tengah, Senin (20/2). Banyak pihak sudah berusaha mendaur ulang sampah, tapi sampai sekarang jumlah sampah yang didaur ulang baru tujuh persen dari total produksi sampah.(FOTO ANTARA/Fikri Adin)
Balikpapan (ANTARA News) - Daur ulang sampah baru dilakukan pada tujuh persen dari sekitar 200.000 ton sampah yang setiap hari dihasilkan di seluruh Indonesia.

"Paling besar sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga," kata Deputi Bidang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), Limbah B3 dan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup Rasio Ridho Sani usai deklarasi menuju Indonesia Bebas Sampah 2020 di Balikpapan, Rabu.

Deklarasi menuju Indonesia Bebas Sampah 2020 ditujukan untuk mendorong komitmen para kepala daerah memerangi sampah melalui kegiatan 3R yaitu mengurangi sampah (reduce), memanfaatkan kembali sampah (reuse) dan mendaur ulang (recycle).

Deklarasi nasional untuk mewujudkan Indonesia Bersih Sampah 2020 juga telah dilakukan di Kota Surabaya pada Februari 2014.

"Setelah deklarasi nasional di Surabaya, dilanjutkan Balikpapan, selanjutkan gerakan yang sama akan kita lakukan di Papua," kata dia.

Setelah pendeklarasian komitmen untuk membersihkan Indonesia dari sampah, ia melanjutkan, pada 2020 volume sampah di Indonesia ditargetkah berkurang sampai 20 persen.

Beberapa upaya sudah dilakukan untuk mengatasi masalah sampah, antara lain dengan membangun sarana pengolahan sampah terpadu dan bank-bank sampah yang jumlahnya sampai 2.000 unit di seluruh Indonesia.

Rasio menekankan, pemerintah dan masyarakat harus bergerak bersama untuk mengurangi volume sampah.

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014