Tiga di antara mereka yang dihukum mati tersebut adalah "otak" satu insiden melibatkan mobil di Taman Tiananmen Beijing tahun 2013, kata media pemerintah.
Xinjiang adalah tempat tinggal warga Uighur Muslim yang berbicara dalam bahasa Turki.
Tiongkok menyebut serangan-serangan di wilayah itu dilakukan kelompok separatis yang berusaha mendirikan negara Turkistan Timur.
Kelompok-kelompok Uighur di pengasingan dan para pegiat hak asasi manusia mengatakan kebijakan represif pemerintah Tiongkok di Xinjiang telah memprovokasi kerusuhan, namun tuduhan itu dibantah Beijing.
Tiga dari mereka yang dieksekusi itu adalah "otak" serangan Oktober 2013 di tengah ibu kota Tiongkok Beijing, kata kantor berita Xinhua Sabtu malam.
Lima orang tewas dan 40 orang cedera dalam insiden itu, ketika satu mobil menghantam massa di taman dan kemudian terbakar.
Beberapa eksekusi lainnya yang dilakukan dalam hari-hari belakangan ini, adalah pelaksanaan hukuman mereka yang divonis membentuk jaringan teroris, membuat bom, dan menyerang polisi, kata Xinhua.
Tiongkok telah menumpas aksi kekerasan di Xinjiang menyusul serangkaian serangan mematikan di daerah itu. Pemerintah Tiongkok pada bulan Juni mengeksekusi 13 orang.
Ratusan orang tewas dalam aksi kekerasan di wilayah itu dalam dua tahun belakangan ini,dengan belasan orang lainnya dipenjarakan bulan lalu.
Bulan ini satu pengadilan di Xinjiang menghukum penjara 25 orang karena terlibat aksi berkaitan dengan teror.
Pihak berwenang juga memperketat keamanan di sekitar transportasi publik dalam usaha menumpas aksi
Satu bom bunuh diri Mei lalu menewaskan 39 orang di satu pasar di ibu kota Xinjiang, Urumqi.
Pada Maret, 29 orang ditikam sampai mati di satu stasiun kereta api di kota Kunming, Tiongkok barat daya.
(Uu.SYS/C/H-RN/C/F001)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014