Gunung Padang layak masuk kurikulum sekolah

24 Agustus 2014 20:08 WIB
Gunung Padang layak masuk kurikulum sekolah
Pemandangan sebagian dari situs megalitikum Gunung Padang, Jawa Barat. Peradaban megalitikum diketahui di Tanah Air tersebar di beberapa wilayah, di antaranya Pulau Nias, Sumatera Utara, dan sebagian Pulau Flores, NTT. Situs Gunung Padang diketahui berusia jauh lebih tua ketimbang peradaban Mesir Kuno. (wikipedia.org)

... antusiasme soal keberadaan situs Gunung Padang itu datang dari kalangan kaum muda, mahasiswa dan pelajar... "

Cianjur, Jawa Barat (ANTARA News) - Keberadaan situs megalithikum Gunung Padang, di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Cianjur, Jawa Barat, dinilai layak masuk kurikulum sekolah.

"Tidak menutup kemungkian banyak fakta berbagai bidang ilmu pengetahuan ditemukan di situs tersebut usai ekskavasi dan penelitian," kata Koordinator Sahabat Gunung Padang (SGP), Eko Wiwid, di Cianjur, Minggu.

Dia menjelaskan, situs Gunung Padang sudah layak masuk dalam kurikulum sekolah pada mata pelajaran sejarah, geologi atau geografi. Hal tersebut untuk lebih diketahui pelajar tentang potensi, sejarah, seni dan kebudayaan kehidupan orang-orang zaman dulu.

"Potensi situs itu seperti yang kita ketahui bahwa potensinya sangat luar biasa. Setelah terkuak peradabannya, diharapkan bisa masuk kurikulum sekolah," katanya.

Dia menjelaskan, keberadaan situs tersebut semakin banyak yang mengapresiasi, bahkan yang berkunjung tidak hanya dari kalangan ilmuwan, budayawan, seniman, sejarahwan, jurnalis, TNI serta masyarakat secara umum.

"Namun antusiasme soal keberadaan situs Gunung Padang itu datang dari kalangan kaum muda, mahasiswa dan pelajar," katanya.

Hal ini, menurut dia, terlihat saat pihaknya dan relawan SGP melakukan dialog langsung dengan pengunjung di lokasi situs setiap hari libur sekolah. Ternyata banyak kalangan muda dari mahasiswa luar kota, bahkan luar negeri datang ke lokasi situs terbesar dan tertua di dunia itu.

"Pengunjung yang datang ke Gunung Padang, terus mengalami peningkatan, baik peningkatan dari jumlah atau kuantitas pengunjung," katanya.

Selain itu, ungkap Eko, ada peningkatan jenis varian wisatawan, seperti wisatawan mancanegara, wisatawan dari luar Jabar serta luar pulau jawa seperti dari Bali, Sulawesi, Sumatra dan beberapa daerah lainya.

"Selain adanya peningkatan varian jumlah dan wisatawan asal negara atau daerah. Terjadi peningkatan dari kalangan pelajar dan mahasiswa," katanya.

Sebelumnya ucap dia, Gunung Padang hanya diketahui beberapa kalangan tertentu seperti orang-orang yang niat berziarah atau wisata relegi.

"Dengan ada peningkatan jumlah dan varian wisatawan seperti ini, dengan adanya penelitian situs Gunung Padang yang dilakukan TTRM, mempunyai dampak posutif yang lur biasa," katanya.

Dia menambahkan, hal itu dibuktikan dengan di link-link internet dari 2011, banyak informasi soal Gunung Padang diakses penguna internet dengan jumlah rating hingga jutaan orang

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014