Salah seorang peserta arisan Jatiningsih (50), warga Karanggawang Barat, Tembalang, Semarang, saat melapor ke Polrestabes Semarang, Kamis, melaporkan Rustina Karin, warga Sikluwung, Tembalang, yang berperan sebagai koordinator peserta.
"Terlapor ini koordinator yang berperan mengumpulkan dana para peserta," katanya.
Ia menuturkan awal ketertarikan para korban untuk ikut arisan ini berawal dari tawaran akan memperoleh tabungan serta parsel Lebaran saat penutupan periode.
Masing-masing peserta, lanjut dia, membayar iuran yang besarnya antara Rp10 ribu sampai Rp200 ribu.
Jumlah peserta arisan ini tercatat sudah mencapai 200 orang.
Menurut Jati, program arisan tersebut sudah ditutup sebelum Lebaran dan tabungan dijanjikan dibagi pada 15 Juni.
Namun, lanjut dia, hingga hari ini tabungan merupakan uang milik peserta dan parsel Lebaran yang dijanjikan tidak terealisasi.
Para peserta arisan yang geram sudah mendatangi rumah terlapor. Saat didatangi rumah dalam kondisi kosong karena sudah ditinggal pergi penghuninya.
"Didatangi di rumah tidak ada, dihubungi juga sulit," katanya.
Karena merasa dirugikan, korban akhirnya memutuskan untuk melapor ke polisi.
Pewarta: I.C.Senjaya
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014