Khusus di Taman Nasional Teluk Cendrawasih (TNTC), Papua, hiu paus dapat ditemukan sepanjang tahun.
"Hiu paus di TNTC bisa ditemukan sepanjang tahun tidak tergantung musim. Tapi ke depannya, ini tidak bisa dipastikan, karena mungkin ada komponen ekosistem atau faktor terbatas yang mempengaruhi keberadaannya (hiu paus), misalnya kerusakan ekosistem terestrial dan makanannya," ujar Kepala Balai Besar TNTC, Ben Gurion Saroy, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Ben mengatakan, hal ini karena faktor ketersediaan ikan teri yang masih melimpah (makanan hiu paus) dan ekosistem TNTC yang cocok dengan hiu paus.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Seksi Perlindungan Pelestarian, Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Sarminto Hadi, mengungkapkan, selain di Papua, hiu paus juga ditemukan di beberapa perairan di Indonesia, sekalipun sifatnya musiman.
Dia menyebutkan, di perairan Aceh misalnya, hiu paus hanya terlihat sekitar Bulan Maret-April. Kemudian, di Pangandaran (Agustus-September), Madura (September-November), Probolinggo (Januari-Mei) serta Timor (Agustus-November).
Sarminto mengungkapkan, hingga kini belum ada data yang menunjukkan jumlah keseluruhan hiu paus yang ada di perairan Indonesia.
"Saat ini kami belum mempunyai data nasional soal jumlah hiu paus,... Sekarang masih dalam tahap pemetaan," katanya.
Menurut Sarminto, hiu paus merupakan salah satu spesies hiu yang dilindungi secara penuh di Perairan Indonesia.
Hal ini, kata dia, merujuk pada keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 18 tahun 2013.
Hal ini, menunjukkan segala bentuk eksploitasi terhadap ikan ini dilarang.
Sarminto mengungkapkan, selain Indonesia, beberapa negara seperti Amerika Serikat, Australia, Taiwan, Maladewa, Filipina, India, Thailand dan Meksiko, telah melakukan perlindungan hiu paus.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014