• Beranda
  • Berita
  • Pertemuan penyair nusantara digelar di Singapura

Pertemuan penyair nusantara digelar di Singapura

30 Agustus 2014 11:27 WIB
Singapura (ANTARA News) - Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) VII yang berlangsung di Taman Warisan Melayu, Singapura, Jumat (29/8) malam secara resmi dibuka oleh Sekretaris Kementerian Kesehatan dan Pengangkutan Singapura Prof Faisal Ibrahim.

Penyair Indonesia asal Lampung Isbedy Setiawan ZS, saat dihubungi dari Bandarlampung, Sabtu, menyampaikan bahwa dalam pembukaan PPN VII di Singapura itu, Faisal Ibrahim mengatakan, PPN dilaksanakan untuk menjayakan bahasa ibunda, yakni Melayu di Nusantara.

Bahasa ibunda, menurut Faisal Ibrahim, tersebar di tanah Melayu (Nusantara) yang sampai kini masih hidup.

"Karena itu, Singapura amat menyambut kegiatan ini, demi memarwahkan bahasa dan sastra Melayu," katanya.

Sebelumnya, Ketua Pelaksana PPN VII Djamal Tukiman menjelaskan, kegiatan ini diikuti 150 penyair, sastrawan, dan pengamat sastra dari Indonesia, Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Thailand.

Menurut Isbedy, dalam kesempatan itu juga Djamal Tukiman mengatakan, PPN VII ini mengusung tema "Menjejaki Akar Sejarah Kewibawaan dan Perkembangan Dunia Perpusian Nusantara" yang akan menghadirkan pemakalah Taufiq Ismail, Abdul Hadi WM, Hj Jawawi Ahmad, Djamal Tukiman, Jamal D Rahman, dan lain-lain.

Ia menuturkan, dalam PPN tersebut mencuat pula wacana tuan rumah PPN VIII tahun 2015 usai pembukaan, yaitu antara Indonesia atau Thailand.

"Dari Indonesia, dua provinsi yang digadang-gadangkan. Yaitu Kepulauan Riau (Kepri) dan Lampung," katanya  dari Singapura itu pula.

Sedangkan Thailand yang sudah direncanakan sejak berlangsung PPN sebelumnya di Provinsi di Sumatera Selatan, juga diharapkan menjadi tuan rumah PPN VIII 2015.

"Indonesia dua tahun berturut-turut, jadi kita beri kesempatan kepada Thailand," kata Djamal Tukiman, sastrawan 50 Singapura.

Persoalannya apakah Thailand siap, mengingat negara tersebut dinilai kurang mendukung bagi perkembangan bahasa dan sastra Melayu.

"Jika Thailand tak siap, Kepri sudah siap dimandatkan. Bahkan, kami sudah menyiapkan anggaran Rp1,5 Miliar," kata Tarmizi Rumahhitam.

Hal sama dinyatakan penyair Husnizar Hood. "Kepada saya melalui pesan di facebook, Husnizar menyatakan Kepri siap jika ditunjuk jadi tuan rumah tahun 2015," ujar Isbedy lagi.

Provinsi Lampung, seperti diutarakan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Lampunh Herlina Warganegara, sudah memberi sinyal daerah ini baru siap tahun 2016.

"Ini lebih aman, daripada 2015," kata Isbedy mengutip Herlina Warganegara.

Isbedy Setiawan ZS bertolak ke Singapura, Jumat (29/8). Penyair Lampung ini salah satu dari 17 penyair Indonesia yang diundang mengikuti Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) VII di Gedung Warisan Melayu Singapura, 29--31 Agustus 2014.

Ia menjelaskan, PPN VII ini diselenggarakan oleh semangat kenusantaraan (kemelayuan), yang pertama kali digagas di Medan, 8 tahun silam. "Singapura menjadi tuan rumah setelah tertunda setahun, yang awalnya dijadwalkan 2013," katanya.

Tertundanya setahun penyelenggaraan PPN VII, menurut Isbedy, karena Melayu bukan utama dalam kenegaraan di Singapura.

Pewarta: Budisantoso Budiman
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014