• Beranda
  • Berita
  • Kadin: butuh pelabuhan khusus kurangi biaya transportasi

Kadin: butuh pelabuhan khusus kurangi biaya transportasi

10 September 2014 22:17 WIB
Kadin: butuh pelabuhan khusus kurangi biaya transportasi
Wakil Ketua umum Bidang Logistik Kadin Indonesia Carmelita Hartoto pada Seminar Nasional Pembenahan Sistem Logistik Nasional yang diadakan Perum LKBN Antara di Jakarta, Rabu, (10/9) (ANTARA News/Arina S)
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua umum Bidang Logistik Kadin Indonesia Carmelita Hartoto menyatakan pemerintah perlu membuat pelabuhan khusus untuk mengurangi tingginya biaya transportasi di sejumlah kawasan.

"Pengalihan pengiriman barang melalui jalur transportasi laut akan mampu mengurangi biaya besar yang selama ini digunakan melalui darat atau udara," katanya usai mengikuti seminar nasional yang digelar Perum LKBN Antara di Auditorium Adhiyana, Wisma Antara, Rabu.

Ia menjelaskan pembuatan pelabuhan khusus tersebut juga dapat dijajaki pemerintah dengan melihat potensi unggulan yang dimiliki setiap kawasan seperti di kawasan Indonesia timur.

"Artinya, potensi komoditas unggulan itu bertujuan agar setiap kapal yang masuk dan keluar dari pelabuhan tidak akan kosong karena ada barang yang di bawa dari daerah tempat ia membongkar muat," katanya.

Menurut dia, dengan adanya ketersediaan komoditas unggulan tersebut maka kapal yang akan kembali tersebut juga akan mendapat jasa angkut dari barang yang di bawa saat kembali.

Carmelita juga menyarankan agar pemerintah dapat membuat kapal-kapal kecil yang melayani pelabuhan khusus dalam rangka mengangkut berbagai barang dan komoditas unggulan dari daerah penghasil.

"Pemerintah juga dapat memberikan tarif murah dalam pelabuhan untuk menarik kalangan usahawan dalam memanfaatkan potensi usaha," katanya.

Pihaknya meyakini dengan adanya pelabuhan khusus yang dibentuk di sejumlah daerah-daerah akan mampu mengurangi tingginya biaya tranportasi yang digunakan dengan jalur udara.

Berdasarkan survei kinerja logistik atau Logistics Performance Index (LPI) 2014 yang dikeluarkan Bank Dunia (World Bank), Indonesia berada pada posisi 53 dari tahun 2012 berada pada posisi 59.

(T.SDP-81/C/S025/C/S025)

Pewarta: Muhammad Ifdhal
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014