• Beranda
  • Berita
  • Menristek optimistis InaCC jadi litbang berkelas dunia

Menristek optimistis InaCC jadi litbang berkelas dunia

11 September 2014 19:10 WIB
Menristek optimistis InaCC jadi litbang berkelas dunia
Menristek, Gusti Muhammad Hatta (ANTARA FOTO/Jafkhairi)
Cibinong, Jawa Barat (ANTARA News) - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Gusti Muhammad Hatta optimistis Pusat Koleksi Mikroorganisme Indonesian Culture Collection (InaCC) milik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) akan menjadi unit litbang berkelas dunia karena fasilitasnya lengkap.

"InaCC punya warna beda di dunia, karena memiliki pusat screening untuk mengetahui manfaat mikroba atau jasat renik di bidang ketahanan pangan, obat baru berbasis mikroba, bioenergi, dan lingkungan," kata Menristek saat peresmian Pusat Koleksi Mikroorganisme InaCC di Cibinong, Jawa Barat, Kamis.

Menurut dia, pengembangan unit litbang ini sangat tepat mengingat masih begitu besar kekayaan hayati Indonesia yang harus diungkap manfaatnya bagi kehidupan umat manusia.

Bagaimana pun, lanjutnya, tidaklah ada artinya meningkatkan jumlah koleksi mikroba semata jika tidak dapat diungkap manfaatnya.

"Saya yakin InaCC dengan gedung yang berstandar internasional ini akan mandiri dan berdaya saing di tingkat internasional untuk kemajuan dan kemakmuran bangsa. InaCC akan mengeksplorasi mikroba, menyimpan mikroba dengan benar sampai jangka panjang, mencatat asal usul mikroba, dan beri kepastian hukum yang mengatur alur akses distribusi mikroba Indonesia," ujar dia.

Bagaimana pun, Menristek mengatakan, LIPI sebagai pemegang otoritas ilmiah (scientific authority) di Indonesia sangat tepat memiliki tugas mengatur distribusi mikroba atau kekayaan hayati.

Kementerian Riset dan Teknologi, lanjut Gusti, akan terus mendukung LIPI salah satunya membangun platform InaCC terkini guna mendapatkan dana hibah penelitian yang disponsori Pemerintah Jepang dan dimediasi Kementerian Riset dan Teknologi melalui program Science and Technology Research Partnership for Sustainable Development (SATREPS).

Meskipun kompetisi untuk memperoleh dana hibah dari program tersebut cukup berat, termasuk bersaing dengan 34 negara, namun menurut dia, sejak 2008 peneliti Indonesia terbukti mampu memenangkan dana penelitian satu miliar dolar AS per tahun.

"Kementerian Riset dan Teknologi akan berusaha berdasarkan aturan yang ada untuk terus beri dukungan moral dan finansial untuk para pemenang program yang telah berkompetisi di ajang internasional," ujar dia.

Kepala LIPI Lukman Hakim mengatakan gedung InaCC dilengkapi ruang preservasi, laboratorium genetik, laboratorium bioformatika, screening center serta laboratorium preparasi dan identifikasi untuk mikroba dari berbagai takson seperti fungi, ragi, bakteri, archea, microalga, dan phage atau DNA.

Gedung ini, lanjutnya, juga dilengkapi dengan ruang pengemasan, ruang administrasi, ruang rapat, dan ruangan-ruangan staf.

Secara garis besar, Lukman mengatakan gedung ini dirancang untuk mendukung fungsi dari pusat depositori nasional berstandar internasional, yakni untuk validasi kultur koleksi sebagai isolat acuan untuk kegiatan penelitian taksonomi, pendidikan mikrobiologi, dan bio-industri serta bioprospeksi. Selain itu, untuk membangun kerja sama antarpusat koleksi kultur nasional dan internasional dengan mengacu akses dan benefit sharing yang menguntungkan penyedia sesuai mandat dari protocol internasional dan hukum nasional.

Keberadaan InaCC ini, lanjutnya, juga untuk memberikan jasa layanan depositori termasuk mikroba paten, penyediaan mikroba untuk riset maupun pengembangan atau industri, identifikasi mikroba, konsultasi dan pelatihan terkait koleksi kultur.

Sebelumnya Sekretaris Utama LIPI Siti Nuramaliati Prijono mengatakan InaCC yang berlokasi di Pusat Sains Cibinong (Cibinong Science Center) LIPI ini telah memiliki sekitar 3.000 koleksi mikroba.

Gedung yang baru diresmikan oleh Wakil Presiden Boediono itu pun akan mampu menyimpan koleksi mikroba dengan baik dan dalam jangka waktu puluhan tahun dalam jumlah jutaan.

(V002)

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014