Pengumuman Abbott itu dilakukan dua hari setelah Canberra menaikkan tingkat siaga teror menjadi "merah" seiring meningkatnya kekhawatiran kembalinya warga Australia yang ikut perang di Irak dan Suriah.
Abbott mengatakan penggelaran sekitar "400 personel angkatan udara dan sekitar 200 anggota militer" dilakukan setelah Washington mengajukan permintaan resmi kepada Australia untuk menyumbang personil pada koalisi internasional guna melawan IS.
Ia mengatakan Australia "tidak mengirim pasukan tempur tetapi membantu usaha-usaha internasional mencegah krisis kemanusiaan semakin parah".
"Akan ada keputusan-keputusan lebih lanjut yang akan dibuat sebelum pasukan Australia dilibatkan bagi operasi-operasi tempur di Irak," kata Abbott dalam jumpa wartawan di Darwin.
"Kendatipun demikian, Australia siap trlibat dalam operasi-opeasi internasional untuk mengacaukan dan melumpuhkan ISIL yang berganti nama IS karena ancaman yang ditimbulkan kelompok itu tidak hanya pada rakyat Irak , tetapi juga rakyat Timur Tengah, bahkan seluruh dunia termasuk Australia."
Penggelaran pasukan Australia ke UAE-- satu pos penting bagi operasi-operasi militer di kawasan itu-- akan termasuk delapan pesawat tempur RAAF F/A18, satu pesawat Peringatan dini dan Pengawas Wedgetail E-7A dan satu Pesawat pengisi bahan bakar dan Transpor multi-peran KC-30 A.
(Uu.H-RN)
(Uu.SYS/C/H-RN/C/H-AK) 14-09-2014 14:02:47
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014