"Permainan ini mudah dan menyenangkan, kita bisa belajar arah, kata-kata suruhan dan bahasa anatomi tubuh dalam Jepang," kata instruktur bahasa Jepang, Tetriana di Jakarta, Selasa dalam acara tersebut.
Permainan dilakukan oleh tim, terdiri dari dua orang atau lebih, satu orang harus ditutup matanya, sisanya berusaha mengarahkan tangan teman yang telah ditutup matanya.
Orang yang ditutup matanya harus bisa menempelkan anatomi wajah seperti mata, hidung, alis dan mulut tersusun rapi di atas gambar wajah yang masih kosong belum berbentuk, hanya ada garis wajah.
Mirip seperti permainan pasang ekor keledai, teman yang lain berteriak mengarahkan yang ditutup matanya untuk menyusun bentuk wajah.
Hasilnya terkadang lucu tidak berbentuk, ada juga yang sudah pas namun tidak rapi, kelucuan inilah yang menjadi esensi permainan.
Pengunjung nampak antusias mengikuti permainan ini, mereka sering tertawa dan ekspresif ketika mengikuti cara belajar ini.
Fukurawai dudah menjadi tradisi di Jepang ketika tahun baru.
"Di Jepang bagi siapa yang banyak tertawa pada tahun baru, akan dikaruniai banyak kebahagiaan di tahun itu, maka permainan ini muncul," ujarnya.
Semua perintah harus dalam bahasa Jepang, di sini adalah letak mendidik untuk belajar bahasa Jepang dasar tentang arah dan anatomi.
Pewarta: Afut Syafril
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014