"Perusahaan ingin menjadi pemain terbesar di industri menara, untuk mendukung itu kami ingin memiliki saham perusahaan menara terbesar di Indonesia," kata Direktur Keuangan Telekomunikasi Indonesia Tbk Honesti Basyir di Jakarta, Rabu.
Ia mengemukakan bahwa dalam proses akuisisi itu perseroan akan melakukan transaksi tukar saham anak usahanya yakni Mitratel sebesar 49 persen.
"Beli saham perusahaan menara terbesar di Indonesia ditukarkan dengan 49 persen saham Mitratel," kata Honesti Basyir.
Kendati demikian, perseroan belum dapat menjelaskan lebih rinci mengenai besaran nilai transaksi akuisisi itu.
Honesti Basyir juga mengatakan bahwa perseroan sedang mengincar pendanaan eksternal sekitar Rp5-Rp10 triliun untuk membiayai belanja modal (capex).
"Pendanaan eksternal itu bisa melalui penerbitan obligasi berdenominasi rupiah, global bond, atau pinjaman perbankan. Instrumen cari yang paling bagus," katanya.
Pada 2014, lanjut dia, perseroan menargetkan pendapatan tumbuh sekitar 7-8 persen menjadi Rp88,76-Rp89,59 triliun dibandingkan pencapaian 2013.
(KR-ZMF/N002)
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014