"Meskipun pernah diusulkan oleh Pemerintah Daerah Sumatera Utara dan belum berhasil, layak untuk dicoba kembali," kata Dosen Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Kasijanto Sastrodinomo dalam seminar tokoh yang digelar Museum Sumpah Pemuda di Jakarta, Rabu.
Kasijanto mengatakan bahwa dengan data pendukung baru dan interpretasi yang komprehensif atas peran SM Amin yang luas dalam sejarah Indonesia bukan tidak mungkin usul itu dikabulkan pemerintah.
"Kualitas ketokohan Amin pada masa awal kiprahnya masih terlihat dalam kerangka gerakan kolektif seperti melalui kongres, organisasi dan semacamnya," katanya tentang SM Amin, salah satu konseptor dan kreator Kongres Pemuda.
Sementara putra bungsu SM Amin, Ahmad Ariawan Amin, secara terpisah mengatakan bahwa ayahnya selalu memberikan kritik yang membangun pada setiap kepemimpinan di zamannya.
"Tokoh yang berani tampil beda pendapat tanpa berujung perseteruan, lain halnya dengan situasi saat ini dimana kita bebas bicara tapi ujungnya berseteru," kata Ahmad kepada ANTARA News tentang ayahnya.
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014