• Beranda
  • Berita
  • Pengungsi Suriah selamatkan diri dari IS ke Turki

Pengungsi Suriah selamatkan diri dari IS ke Turki

25 September 2014 10:27 WIB
Pengungsi Suriah selamatkan diri dari IS ke Turki
Pengungsi Kurdi Suriah menunggu transportasi di tengah badai pasir di perbatasan Turki-Suriah di dekat kota Suruc, provinsi Sanliurfa, Turki, Rabu (24/9/14). Badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan mereka sedang membuat rencana kontingensi apabila seluruh warga Kurdi Suriah di Kobani sebanyak 400.000 orang mengungsi ke Turki untuk menyelamatkan diri dari serangan militan Negara Islam. (REUTERS/Murad Sezer)

Kami bersiap menerima seluruh warga yang melarikan diri ke dalam wilayah Turki

Ankara (ANTARA News) - Lebih dari 150.000 pengungsi Suriah telah membanjiri Provinsi Sanliurfa dan Gaziantep di Turki Tenggara sejak Jumat (19/9) untuk menyelamatkan diri dari kekerasan oleh anggota Negara Islam (IS), kata stasiun TV swasta, NTV, Rabu (24/9).

Sedikitnya 105 desa di sekitar Kobane di Suriah Utara telah dikuasai oleh pasukan IS sejak pertengahan September, termasuk 85 desa pada akhir pekan lalu, kata Melissa Fleming, Wanita Juru Bicara Komisaris Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR), pada satu taklimat di Jenewa pada Selasa (23/9).

"Kami bersiap menerima seluruh warga yang melarikan diri ke dalam wilayah Turki. Penduduk Kobane berjumlah 400.000," kata Fleming, sebagaimana dikutip Xinhua, Kamis pagi. Ia meminta dukungan bagi Pemerintah Turki dan pemerintah lain di negara tetangga yang menampung lebih dari tiga juta pengungsi Suriah.

UNHCR mengatakan di dalam satu pernyataan pada Minggu (21/9) bahwa organisasi tersebut telah meningkatkan reaksinya guna membantu Turki menyediakan bantuan buat pengungsi Suriah yang telah menyeberangi perbatasan ke dalam Wilayah Turki sejak Jumat.

Turki membuat perbatasannya guna menangani arus warga sipil Suriah dari Kota Kecil Ain Al-Arab di perbatasan Suriah pada Jumat. Pemerintah Turki pernah menolak orang Suriah yang menyelamatkan diri dari bentrokan antara anggota IS dan petempur Kurdi untuk memasuki wilayahnya, karena khawatir tak mampu menampung lebih banyak pengungsi dari konflik Suriah.

(Uu.C003)


Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014