• Beranda
  • Berita
  • Makanan cepat saji berlebihan berpotensi rusak gigi

Makanan cepat saji berlebihan berpotensi rusak gigi

10 Oktober 2014 21:56 WIB
Makanan cepat saji berlebihan berpotensi rusak gigi
Sakit gigi (ANTARA)

Ada beberapa zat yang terkandung dalam makanan cepat saji yang berpotensi membuat gigi berlubang yakni zat kimia seperti mayonet yang mampu merusak kalium gigi,"

Denpasar (ANTARA News) - Seorang ahli mengemukakan, mengonsumsi makanan cepat saji secara berlebihan berpotensi merusak gigi karena bahan yang terkandung di dalam makanan tersebut dapat mengakibatkan gigi berlubang.

Hal tersebut diakui oleh Direktur Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati, Denpasar, Bali, IGN Putra Dermawan, Jumat, yang mengatakan bahwa makanan cepat saji dapat merusak kalium pada gigi.

"Ada beberapa zat yang terkandung dalam makanan cepat saji yang berpotensi membuat gigi berlubang yakni zat kimia seperti mayonet yang mampu merusak kalium gigi," ujar Putra Dermawan di Denpasar, Jumat.

Apabila mengkonsumsi makanan cepat saji secara berlebih harus diimbangi dengan rutin perawatan gigi. "Tidak dilarang untuk mengkonsumsi makanan-makanan seperti itu. Namun, harus menyikat gigi dengan rutin," ujarnya.

Putra Dermawan menambahkan ada tiga unsur yang menyebabkan proses gigi berlubang yakni gigi, kuman, dan sisa-sisa makanan.

"Apabila salah satu unsur tersebut tidak ada, maka proses gigi berlubang tidak akan terjadi," katanya.

Untuk mencegah terjadinya gigi berlubang, lanjut dia, harus rutin menggosok gigi dua kali sehari pada pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.

"Dua kali saja menggosok gigi setiap hari sudah cukup membantu mencegah proses gigi berlubang," ujarnya.

Selain menggosok gigi, lanjut dia, perawatan lain seperti membersihkan karang gigi rutin dilakukan dalam jangka waktu enam bulan sekali.

"Idealnya memang enam bulan sekali dan erawatan secara rutin bisa menghasilkan gigi yang sehat," ujar Putra Dermawan.
(KR-SRW/S023)

Pewarta: I Made Surya
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014