• Beranda
  • Berita
  • Kompolnas harap Kapolda baru bisa tangkap Santoso

Kompolnas harap Kapolda baru bisa tangkap Santoso

10 Oktober 2014 23:49 WIB
Kompolnas harap Kapolda baru bisa tangkap Santoso
ilustrasi Geledah Rumah Terduga Teroris Sejumlah personil Brimob berjaga-jaga di luar rumah saat anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri menggeledah rumah terduga jaringan Teroris ISIS di kecamatan Palu Utara, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (16/9). (ANTARA FOTO/ZAINUDDIN MN)
Palu (ANTARA News) - Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) M Naser berharap Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Idham Azis yang baru dilantik bisa menangkap Santoso, buronan kasus terorisme paling dicari di Kabupaten Poso.

Naser mengatakan di Palu, Jumat, latar belakang dan pengalaman Idham Azis sebagai Wakil Komandan Densus 88 Antiteror diharapkan bisa menumpas gerombolan sipil bersenjata di Kabupaten Poso.

Pada 2005, Idham Azis yang masih bertugas di Bareskrim Mabes Polri mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa satu tingkat menjadi Komisaris Besar Polisi karena bersama rekan-rekannya berhasil menangkap gembong teroris Dr Azhari di Batu, Jawa Timur.

Dengan pengalaman itu, Naser berharap kelompok sipil bersenjata di Poso bisa ditangani.

Selama ini, katanya, operasi penumpasan aksi terorisme di Poso sudah berjalan sesuai jalur yang benar meski belum berhasil menangkap Santoso. "Ini yang menjadi persoalan," kata Naser.

Idham Azis sendiri menggantikan Ari Dono Sukmanto yang sebelumnya duduk di pimpinan tertinggi Polda Sulawesi Tengah.

Ari Dono Sukmanto selanjutnya menjadi staf ahli Kapolri Bidang Manajemen.

Sebelumnya, Ari Dono juga berkomitmen untuk menumpas gerombolan bersenjata di wilayahnya.

Polda Sulawesi Tengah juga telah menyiapkan operasi khusus menangkap pelaku kekerasan yang telah memakan korban sejumlah warga sipil dan anggota polisi.

Saat ini Polda Sulawesi Tengah terus memburu Santoso dan anak buahnya yang bersembunyi di hutan di Poso.

Beberapa hari lalu, polisi sempat terlibat baku tembak dengan kawanan sipil bersenjata di Poso, namun tidak berhasil menangkap pelaku teror.

Saat itu, polisi yang berada di dalam mobil yang hendak melakukan olah lokasi ledakan bom tiba-tiba diberondong tembakan dari arah hutan hingga terjadi bakutembak.
(R026/I007)

Pewarta: Riski Maruto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014