Padang (ANTARA News) - Asap akibat kebakaran lahan di Sumatera Selatan dan Kalimantan mengepung Sumatera Barat pada Senin, terbawa oleh angin yang bergerak dari timur ke tenggara....kemarin jarak pandang sekitar 800-1000 meter"
Sumbar dikepung asap dari dua arah dan itu diperkirakan berlangsung hingga empat hari kedepan, kata Kepala Seksi Observasi BMKG Ketaping, Budi Samiaji, di Padang.
Budi mengatakan, sejumlah kabupaten/kota seperti Bukittinggi, Tanah Datar, Agam, Payakumbuh, Padangpanjang, Sawahlunto, Pessel, Sijunjung dan Dharmasraya, terkena dampak terparah akibat kabut asap tersebut.
"Di Bukittinggi, kemarin jarak pandang sekitar 800-1000 meter, tapi kini sudah membaik," katanya.
Sementara di Padang justru kondisinya memburuk sejak Senin pagi (13/10).
Ia menambahkan, solusi jangka pendek mengatasi asap kiriman tersebut adalah terjadinya hujan lebat terutama di sumbernya.
Potensi hujan lebat, kata Budi, diperkirakan terkonsentrasi di Mentawai dan Sumbar bagian timur.
Sedangkan untuk daerah pesisir seperti Padang dan Pariaman, potensi hujan masih tinggi dengan intensitas ringan hingga sedang berdurasi singkat.
Seorang warga Padang, Ilham (28), mengaku merasakan kondisi asap yang sudah menyelimuti kota itu sejak dua hari terakhir.
"Sejak hari Minggu memang tidak ada hujan, karena itu asap masih ada di Padang, sore ini matahari pun sudah hilang karena asap," katanya.
Meskipun begitu, Ilham mengaku belum menggunakan masker karena belum berbahaya dan tidak ada imbauan dari pihak terkait.
Berdasarkan data Stasiun Pemantau Atmosfer Global (GAW) Bukit Kototabang pada Senin sore (13/10), kualitas udara kategori sedang dengan PM10 sebesar 84 mikrogram per meter kubik.
Pewarta: Agung Pambudi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014