"Kalau melihat data pada 2011 terdapat 534 ibu hamil positif, sedangkan hingga Juni 2014 mencapai 1.182 orang. Ini meningkat dua kali lipat," kata Menteri Kesehatan Dr Nafsiah Mboi.
Menkes menurutkan, "Lelaki harus berkomitmen untuk menggerakkan perilaku seksual tidak berisiko sehingga tidak ketularan. Kalaupun dia ketularan harus di periksakan agar tidak menularkan ke pasangannya."
Selain itu Menkes menyebutkan program pencegahan dan pemeriksaan ibu hamil terkena virus HIV ke bayi sudah dilaksanakan sejak 2006 dan terus ditingkatkan hingga 2011.
Hasil pemeriksaan pada 2011 untuk ibu hamil, kata dia, sebanyak 21 ribu orang dan terus dilakukan sampai Juli 2014 mencapai 134 ribu orang ibu hamil yang dites apakah tertular atau tidak.
"Saya harapkan di akhir tahun 2014 pemeriksaan bisa mencapai 270 ribu lebih ibu hamil yang dites. Setiap ibu hamil yang positif langsung diobati agar meminimalisir penularan ke bayinya," ujarnya.
Menkes mengungkapkan berdasarkan data 2011 terdapat 71 orang ibu hamil yang terinfeksi HIV dari jumlah yang diperiksa sebanyak 534 orang, sedangkan 2013 meningkat menjadi 91 orang.
"Sebagian bisa dicegah dengan diberikan pengobatan intensif namun sisanya tidak bisa dicegah sehingga bayinya pun terinfeksi," ungkapnya.
Ia mengimbau agar para dokter anak aktif bergerak cepat dalam memberikan pelajaran dan pengetahuan tentang bahaya HIV dengan seksual berisiko
"Para dokter anak tentu mengetahui lebih cepat apakah ibu hamil mengidap HIV positif, bila mengatahui positif maka wajib diberikan pengobatan," tambahnya.
Pewarta: Darwin Fatir
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014