Memulai penampilan pukul 19.00 WIB, Yuna menyedot perhatian para pengunjung festival yang diselenggarakan PT Java Festival Production (JFP) itu.
Yuna tampil mencolok dengan turban ungu, gaun manik-manik warna gelap dan jubah merah muda, sementara para musisi pengiringnya mengenakan setelan jas warna gelap.
"Apa kabar Jakarta?" Sapa Yuna yang membuka penampilannya dengan lagu "Coffee".
Meski aksi panggungnya tak bervariasi, Yuna tampil menawan dengan suaranya yang powerfull namun tetap lembut.
Yuna yang mulai menulis lagu pada usia 14 tahun itu membawakan beberapa lagu andalan seperti "Falling", "Gadis Semasa", "Favourite Thing", dan "Penakut".
Penyanyi lulusan Universitas Teknologi MARA Shah Alam, Fakultas Hukum itu sempat jeda sebentar sebelum melanjutkan dengan lagu "Mountains" yang bernada ceria.
Yuna pun memamerkan kelihaiannya bermain gitar saat membawakan lagu "Decorate", lagu sedih yang terinspirasi dari kisah cinta sahabatnya.
"Lagu ini bukan tentang saya, tapi berdasarkan kisah cinta teman saya. Dia punya pacar yang sering meninggalkannya selama berbulan-bulan lalu kembali lagi, tapi dia selalu menunggu gadis itu karena teman saya itu sangat mencintainya. Ini lagu yang sangat sedih, makanya saya harus menulisnya," katanya.
Setelah itu, Yuna membawakan lagu "Lullabies" yang manis.
Penonton pun bersorak. "Ini lagu terakhir yaa, hehe" katanya.
Penonton pun kecewa dan mulai mengungkapkan kekesalannya. "Just kidding!" Lanjut Yuna yang kembali muncul dari gelapnya lampu panggung.
"Saya selalu ingin ke Jakarta karena keterbukaan kalian akan musik, senang akhirnya saya ke sini juga. Kali ini saya akan menyanyikan lagu dalam Bahasa buat kalian 'Terukir di Bintang'," katanya yang disambut sorakan para penonton.
Single "Live Your Live" yang diproduseri Pharrell Williams pun tak ketinggalan dibawakannya malam itu.
Bukan hanya gitar, malam itu Yuna juga menampilkan kemahirannya memainkan ukulele dengan membawakan lagu "Come Back" yang beritme ceria.
Penampilan Yuna membawakan lagu itu berhasil menyulap ruang Plenarry Hall layaknya di tengah suasana karnaval, lengkap dengan tabuhan marching band dan dia sebagai permen kapas pink yang manis sebagai pusat perhatian.
Suasana pun berganti mirip panggung opera saat Yuna menyanyikan lagu "Lelaki".
"Ini lagu terakhir saya, tapi saya senang sekali untuk kembali ke sini. Kalau saya ke sini lagi, belikan saya bakso ya? Saya suka makan, haha," katanya menutup penampilan malam dengan lagu "Dan Sebenarnya".
Lagu berbahasa Melayu yang seharusnya berirama ceria itu digubahnya dengan nada-nada bosanova yang menawan.
Penyanyi berhijab itu mulai terkenal sebagai artis solo tahun 2006 lewat MySpace dan karirnya sejak itu menanjak.
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014