"Kalau saya lagi travelling misalnya lagi di Surabaya, inginnya makan makanan yang enggak ada di Jakarta. Tapi biasanya hanya dapet info kuliner tertentu tetapi masalahnya enggak tahu tempat nya di mana," ujar Christian dalam salah satu acara tentang kuliner di Jakarta, Senin.
"Aplikasi digital kuliner bantu saya menemukan makanan yang enggak mainstream. Ternyata banyak banget masakan Indonesia yang belum saya coba," kata pria penyuka masakan khas Padang itu.
Christian mengungkapkan, layaknya kebanyakan orang, saat menemukan kuliner tertentu yang menurutnya unik, ia pun tak segan membaginya pada teman dan kerabatnya.
"Biasanya saya foto terus saya share di media sosial. Biasanya kalau makanan itu tatananya cantik atau aneh. Peran media sosial untuk share makanan powerfull banget," kata dia.
"Ketika bisa men-share suatu masakan yang temen-temen sebelumnya enggak tahu, bisa jadi nilai plus buat saya," ungkap Christian.
Ketika ditanya tentang kuliner apa saja yang ia anggap unik, Christian menjawab sup tulang sumsum di wilayah Jawa Tengah.
"Sejauh ini yang paling unik, menurut saya, itu di Jawa Tengah, sup yang ada sumsumnya," kata dia.
Dia menambahkan, aplikasi digital soal kuliner juga bisa membantu para pelaku usaha seperti dirinya untuk mempromosikan makanan yang ia jual.
"Di saat yang sama para pelaku usaha kuliner seperti saya dan istri tercinta juga akan sangat diuntungkan karena dengan adanya mobile app ini usaha makanan kami akan semakin dikenal, sehingga akan semakin sering dibicarakan dan dikunjungi pelanggan-pelanggan baru," tambah dia.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014
