Roket Amerika meledak setelah peluncuran

29 Oktober 2014 08:22 WIB
Roket Amerika  meledak setelah peluncuran
Roket tanpa awak Antares meledak sesaat setelah diluncurkan dari landasan luncur komersial dalam gambar yang diambil dari potongan video NASA di Pulau Wallops, VIrginia, Amerika Serikat, Selasa (28/10). (REUTERS/NASA TV/Handout via Reuters)
Washington (ANTARA News) - Roket tanpa awak yang dioperasikan oleh perusahaan swasta AS, Orbital Sciences Corp. meledak pada Selasa (28/10), beberapa detik setelah peluncuran.

Roket Antares meledak enam detik setelah peluncuran pada pukul 18.22 waktu setempat (05.22 WIB, Rabu) dari instalasi milik badan antariksa AS, NASA Wallops Flight Facility, di Virginia Timur.

Antares  membawa pesawat antariksa milik Orbital, Cygnus.

"Telah terjadi gangguan pada wahana. Kami akan memberikan perubahan keterangan sesegera mungkin," dengan Tweet perusahaan Orbital.

Tayangan televisi memperlihatkan api berkobar ke udara. Penyebab ledakan belum diketahui.

Tak ada laporan mengenai korban jiwa, kata NASA, sebagaimana dikutip Xinhua.

NASA mengemukakan semua personel di sekitar tempat peluncuran Wallops Flight Facility "baik-baik saja".

Kerusakan diduga hanya terbatas pada instalasi tersebut.

Cygnus membawa  2.290 kilogram muatan untuk International Space Station.

Salah satu percobaan baru yang dibawa roket itu adalah "penyelidikan Drain Brain",studi yang ingin mengetahui cara aliran darah dari otak turun ke jantung di ruang tanpa daya tarik Bumi.

Muatan lainnya adalah Meteor Composition Determination (Meteor), untuk penyelidikan pertama  di antariksa terhadap meteor yang memasuki atmosfer Bumi.

Misi itu juga meliputi banyak penelitian mahasiswa.

Roket tersebut mulanya dijadwalkan diluncurkan pada Senin, tapi diundur hingga Selasa akibat satu kapal yang berlayar memasuki daerah terlarang NASA.

Misi itu adalah yang ketiga dari delapan penerbangan Orbital, yang dikontrak NASA  untuk memasok kembali stasiun antariksanya, dan perjalanan keempat oleh Antares dan Cygnus ke laboratorium yang mengorbit Bumi.

Selain dengan Orbital, NASA juga telah menandatangani kesepakatan dengan satu lagi perusahaan swasta yang bernama SpaceX untuk memasok barang ke stasiun antariksa.

(Uu.C003)


Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014