"Kami telah menguras seluruh saluran air yang mengalami pendangkalan akibat sampah, lumpur dan lainnya, dan diharapkan tidak ada lagi genangan air di pemukiman warga," kata Kepala Seksi Perencanaan Sudin Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Barat Santo di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan, pengurasan dilakukan untuk menghindari penyumbatan aliran air karena lumpur dan sampah yang masuk ke dalam saluran.
Sebanyak 350 unit saluran yang dikuras tersebut tersebar di delapan kecamatan yaitu Kecamatan Tamansari, Kecamatan Grogol Petamburan, Kecamatan Tambora, Kecamatan Palmerah, Kecamatan Kebon Jeruk, Kecamatan Kembangan, Kecamatan Cenkareng dan Kecamatan Kalideres.
Selain itu, katanya, pihaknya juga mengeruk dua waduk, yakni Waduk Wijayakusuma di Kecamatan Grogol Petamburan dan Waduk Peternakan di Kecamatan Cengkareng.
"Saluran air dan waduk ini sebelumnya mengalami pendangkalan karena sampah, tumpukan lumpur, pasir dan lainnya, sehingga rawan terjadi genangan air kumuh yang dapat menimbulkan berbagai penyakit, misalnya gatal-gatal, diare dan dapat menjadi sarang nyamuk," ujarnya.
Sementara itu, kondisi Waduk Peternakan sebelum dilakukan pengerukan cukup memprihatinkan karena waduk tersebut telah beralih fungsi menjadi kawasan yang ditumbuhi semak belukar dan pohon sehingga aliran sungai tertutup.
"Kami mengeruk waduk ini juga untuk mengamankan aset daerah," katanya.
Ia mengatakan pengerukan tersebut mengoptimalkan fungsi waduk menampung volume air hingga 9.000 meter kubik pada Waduk Peternakan dan 15.000 meter kubik pada Waduk Wijayakusuma.
"Anggaran untuk pengurasan saluran air dan pengerukan waduk berasal dari APBD 2014 dan kami telah mengusulkan anggaran pengurasan dan pengerukan untuk tahun 2015," katanya.
Pewarta: Martha HS
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014