"Mulai 8 November akan diganti dengan tiket thermal," kata Manajer Komunikasi Perusahaan PT KAI Daerah Operasi 5 Purwokerto, Surono, di Purwokerto, Jawa Tengah, Senin.
Menurut dia, tiket termal menggunakan kertas berukuran 8x9 centimeter menyerupai tiket parkir elektronik atau struk belanja di supermarket.
Sebagai pengaman, kata dia, pada kedua sisi tiket thermal tercantum logo dan tulisan PT KAI berwarna, barcode, dan menggunakan kertas jenis khusus.
"Yang membedakan tiket thermal dengan tiket yang selama ini dipakai PT KAI adalah jenis printer dan kertasnya. Selama ini tiket KA dicetak dengan perangkat cetak dotmatrix menggunakan pita, sedangkan tiket thermal dicetak dengan printer dan kertas jenis thermal yang tidak memerlukan pita," katanya.
Ia mengatakan bahwa penggunaan tiket thermal pada KA lokal seperti Pramex dimaksudkan untuk mempercepat pelayanan pencetakan tiket.
Dalam hal ini, kata dia, proses pencetakan tiket dengan format seperti pada KA jarak jauh butuh waktu sekitar 14-15 detik per lembar, sedangkan pencetakan tiket thermal hanya memerlukan sekitar 0,5 detik per lembar.
"Oleh karena tiket KA lokal adalah tiket yang dijual secara go show (langsung), tanpa pemesanan, dengan volume penumpang yang cukup banyak, biasanya terjadi antrean yang cukup panjang di loket. Untuk satu KA Pramex setidaknya petugas loket harus melayani pembelian 800 tiket penumpang," katanya.
Dengan dua loket penjualan dan asumsi penumpang 800 orang, pencetakan tiket sekarang membutuhkan waktu 100 menit, sedangkan tiket thermal hanya butuh sekitar 7 hingga 10 menit.
Menurut dia, waktu pelayanan pencetakan tiket tersebut masih harus ditambah dengan waktu proses pembayaran tiket.
"Penumpang juga diharapkan andil dalam percepatan pelayanan di loket dengan menyediakan uang pas," katanya.
Selanjutnya, kata dia, petugas boarding akan memvalidasi tiket thermal menggunakan perangkat pemindai barcode (barcode scanner).
Tiket yang tidak sesuai, baik tanggalnya, jam keberangkatan, maupun nama kereta apinya dipastikan tidak akan bisa lolos dari pemeriksaan boarding.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014