Banda Aceh (ANTARA News) - Sebanyak 12 kecamatan di Kabupaten Aceh Barat dilanda banjir mengusul hujan lebat yang terjadi sejak beberapa hari terakhir.Kami mendesak pemerintah daerah segera mengirimkan tim evakuasi dan logistik karena kami sudah tidak bisa apa-apa selain bertahan."
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat Saiful AB di Meulaboh, Selasa, selain merusak rumah penduduk, banjir juga menyebabkan jalan ambruk, sehingga membuat warga terkurung banjir.
"Secara umum, ada 12 kecamatan terkena banjir. Ada kawasan yang tidak bisa kami jangkau karena medan jalannya sangat sulit. Juga ada tanah longsor. Warga tidak dapat dievakuasi diinstruksikan mengungsi ke dataran lebih tinggi," kata Saiful AB.
Ia mengatakan beberapa rumah yang ambruk dihantam banjir bandang berada di kawasan Kecamatan Pante Ceureumen. Kemudian kawasan longsor dan terkurung banjir di kecamatan Woyla Timur. Sementara, jembatan permanen yang ambruk 10 meter terjadi di Blang Luah, Kecamatan Woyla Barat.
Dikatakannya, hingga Selasa (4/11), tim SAR dari Kabupaten Aceh Selatan berdatangan ke Aceh Barat untuk membantu mengevakuasi warga yang terkurung banjir yang dipicu oleh meluapnya sungai yang melingkari kawasan itu.
Selain itu, kata dia, data yang diterima petugas di lapangan bahwa banjir terus meluas. Bahkan sudah mengepung seputar kota Meulaboh yang menjadi ibu kota Kabupaten Aceh Barat.
Mustafa, warga Blang Luah, Kecamatan Woyla Barat, mengatakan bahwa kondisi banjir di sekitar tempat tinggalnya semakin parah. Ketinggian air sudah mencapai atap rumah.
"Kami mendesak pemerintah daerah segera mengirimkan tim evakuasi dan logistik karena kami sudah tidak bisa apa-apa selain bertahan," kata Mustafa yang juga anggota Komunitas Masyarakat Peduli Bencana (KMPB) Aceh Barat.
Sementara itu, gudang penyimpanan beras Perum Bulog Meulaboh Aceh Barat kebanjiran, sehingga beras tidak dapat diambil untuk kebutuhan masyarakat di barat selatan Aceh.
"Perum Bulog banjir, mobil tidak bisa masuk mengambil beras untuk korban bencana alam. Kalau sangat mendesak, kami akan meminta bantuan menggunakan perahu karet," kata Kepala Subdivisi Perum Bulog Meulaboh M Junaidi.
Namun, kata dia, kondisi beras masih aman dan belum terendam air. Hanya saja, akses ke gudang penyimpanan beras Perum Bulog Meulaboh yang berada di Gampong Darat, Kecamatan Johan Pahlawan, kebanjiran.
Perum Bulog Meulaboh, kata dia, sudah mempersiapkan stok beras bencana alam untuk disalurkan kepada tiga kabupaten yakni Aceh Barat, Aceh Jaya dan Nagan Raya. Apalagi, sejumlah kabupaten di pantai barat Aceh sedang dilanda banjir sejak Sabtu (1/11).
Dari tiga kabupaten tersebut, baru dua kabupaten yang sudah mengambil beras bencana alam di Perum Bulog Meulaboh, yakni Aceh Jaya sebanyak 15 ton dan Aceh Barat 40 ton. Sementara Kabupaten Nagan Raya belum diterima permintaan penyaluran.
"Untuk stok beras, kami sediakan 100 ton per kabupaten. Apabila kebutuhan semakin meningkat, kami berupaya meminta bantuan dari Bulog Aceh," kata M Junaidi. (*)
Pewarta: M Haris SA
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014