Empat manfaat berkeringat bagi kesehatan

10 November 2014 14:46 WIB
Empat manfaat berkeringat bagi kesehatan
Ilustrasi (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)

Menetesnya keringat merupakan bukti tubuh kita memiliki mekanisme untuk tetap bersuhu normal

Jakarta (ANTARA News) - Bekeringat, walaupun kadang membuat malu, memiliki manfaat bagi kesehatan.

Hampir 1 liter keringat yang dihasilkan tubuh  per hari dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh dan memberimu kulit yang sehat.

"Berkeringat adalah cara tubuh dan kulit melindungi diri dari panas yang berlebihan, juga meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh," kata ahli dermatologi dari Radiant Skin Dermatology and Laser di New York, Dr. Adebola Dele-Michael, demikian seperti dilansir Medical Daily.

Ia mengatakan tetesan keringat terdiri dari air, konsentrasi natrium dan klorida serta kalium.

Berikut terdapat empat manfaat berkeringat bagi kesehatan:

1. Meningkatkan endorfin

Keringat bisa saja muncul saat sedang berolahraga di pusat pelatihan kebugaran atau sekadar berjalan di bawah terik matahari. Berolahraga meningkatkan jumlah hormon endorfin yang secara alami dilepaskan tubuh. 

Sebuah studi 2009 yang diterbitkan dalam Jurnal Biology Letters menemukan, latihan fisik benar-benar meningkatkan endorfin dan menyebabkan sedikit rasa sakit bagi mereka yang melakukannya bersama-sama dibandingkan sendirian.

2. Mendetoksifikasi tubuh

Salah satu cara yang paling efisien untuk mendetoksifikasi tubuh adalah dengan berkeringat. Dengan berkeringat, tubuh menghalau zat alkohol, kolesterol, dan garam. Melalui saluran keringat juga, tubuh membuang racun.

"Keringat membersihkan tubuh dari racun yang dapat menyumbat pori-pori kulit dan menghambat kulit dari munculnya jerawat dan noda," kata Dele-Michael.

Sebuah studi 2011 yang diterbitkan dalam Jurnal Archives of Environmental and Contamination Toxicology, menemukan banyak unsur-unsur beracun tampaknya dibuang melalui keringat. Melalui temuan ini, berkeringat tampaknya menjadi metode yang potensial untuk menghilangkan banyak unsur beracun dari tubuh manusia.

Para peneliti percaya analisis keringat dapat dianggap sebagai metode tambahan untuk pemantauan unsur-unsur beracun pada manusia bukan hanya darah dan atau tes urine.

3. Menurunkan risiko batu ginjal

Berkeringat dapat menjadi cara yang efektif untuk mengeluarkan garam dalam tubuh, --yang merupakan asal muasal batu ginjal, dan mempertahankan kalsium dalam tulang.

Tak mengherankan jika seseorang yang berkeringat kemudian cenderung meminum banyak air, yang merupakan metode lain pencegahan batu ginjal.

Sebuah penelitian yang dipresentasikan pada konferensi American Urological Association 2013 di San Diego, California, menemukan, bahkan berjalan selama beberapa jam dalam seminggu bisa memotong risiko batu ginjal.

Di samping itu, melakukan aktivitas ringan sampai sedang mampu mengubah cara tubuh menangani nutrisi dan cairan yang mempengaruhi pembentukan batu ginjal.

4. Mencegah pilek dan penyakit lainnya

Berkeringat dapat membantu melawan kuman tuberkulosis dan patogen berbahaya lainnya. Dr. Diane De Fiori, ahli dermatologi di Australia, mengatakan, di dalam keringat terkandung peptida antimikroba yang efektif melawan virus, bakteri dan jamur.

"Keringat mengandung peptida antimikroba yang efektif melawan virus, bakteri, dan jamur. Peptida ini bermuatan positif dan menarik bakteri bermuatan negatif, memasuki membran bakteri, dan menghancurkan mereka," kata Dr. De Fiori.

Sebuah studi 2013 yang diterbitkan dalam Prosiding National Academy of Sciences membuktikan, dermcidin sangat efektif untuk memerangi tidak hanya kuman TBC tapi juga bakteri berbahaya lainnya.

Para peneliti percaya substansi natural ini lebih efektif dalam jangka panjang daripada antibiotik tradisional karena kuman tidak mampu dengan cepat mengembangkan resistensi terhadap substansi tersebut. Menurut mereka, antibiotik alami ini dihasilkan oleh keringat.

Dr. De Fori mengatakan, manfaat kesehatan ini hanya berlaku saat berkeringat dalam level ringan atau sedang. Berkeringat secara berlebihan, atau dikenal dengan hiperhidrosis, dapat menimbulkan infeksi kulit seperti kutil dan tinea.

"Eksim dan ruam lebih sering terjadi pada orang dengan hiperhidrosis," kata De Fiori.

Untuk menghindari berkeringat secara berlebihan, cobalah menghindari berbagai pemicunya seperti kafein.

Penerjemah:
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014