• Beranda
  • Berita
  • Patok batas negara hilang ditemukan lagi di Kalimantan Barat

Patok batas negara hilang ditemukan lagi di Kalimantan Barat

11 November 2014 15:20 WIB
Patok batas negara hilang ditemukan lagi di Kalimantan Barat
ILUSTRASI-Patok tapal batas (ANTARA FOTO/Andi Lala)

... ditemukan tim patroli bersama kedua negara di bawah kerumunan pohon bambu... "

Pontianak (ANTARA News) - Patroli gabungan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia-Malaysia Markas Besar TNI dan Tentera Diraja Malaysia, menemukan patok resmi batas negara yang sebelumnya diketahui hilang, dengan nomor registrasi G.167.

Kali ini, yang menjadi pasukan satuan tugas itu adalah Batalion Infantri Lintas Udara 501/Bajra Yudha.

"Patok batas negara nomor G 167 sebelumnya tidak ditemukan satuan tugas pada saat patroli patok tahap pertama, dan baru kali ini ditemukan," kata kata Kepala Penerangan Kodam XII/Tanjungpura, Kolonel I Ketut Sumerta, di Pontianak, Selasa.

Patroli bersama itu dilakukan, Sabtu (8/11), yang dipimpin Sersan Satu Ainun beserta empat anggotanya, berdampingan dengan dua anggota TDRM di garis perbatasan yang telah disepakati.

"Patroli bersama dalam melakukan pengecekan patok batas negara tersebut dimulai dari patok nomor G. 128 hingga patok G168 dan patok G 167," katanya.

"Patok resmi batas negara nomor G 167 itu ditemukan tim patroli bersama kedua negara di bawah kerumunan pohon bambu," kata Sumerta.

"Untuk menyisir patok batas tersebut melalui jalur darat perbatasan dilakukan secara estafet oleh prajurit diwilayah kerja masing-masing, karena di Kalbar sepanjang 966 kilometer tersebut berdiri pos-pos Pamtas," katanya.

Sumerta menambahkan, di sepanjang garis perbatasan di Kalimantan Barat yang berbatasan langsung dengan Negara Bagian Sarawak, Malaysia Timur, terdapat 5.784 patok resmi batas negara, yang terdiri dari tiga patok tipe A yang ditancap tiap 300 kilometer.

Kemudian 18 patok batas negara tipe B pada jarak patok 50 kilometer, 80 patok tipe C (tiap lima kilometer), dan 5.763 patok tipe D yang ditanam setiap dua hingga 100 meter. 

Pewarta: Andilala
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014